THRESHING
STATION
Pada proses ekstraksi minyak dan inti kelapa sawit,
setelah melalui proses perebusan tandan buah di stasiun Sterilizer selanjutnya
akan masuk ke stasiun Threshing untuk proses bantingan atau penebahan tandan
buah didalam Thresher.
Proses yang terjadi di
Threshing Station secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 tahap, yaitu
:
1. Proses penuangan buah ( Tippler )
2. Proses penebahan buah ( Thresher )
Dimana tandan buah yang telah dimasak di Sterilizer selanjutnya akan
dilakukan proses penuangan lori buah yang berisi TBS masak untuk kemudian
dibawa dengan menggunakan Bunch Conveyor menuju ke Thresher Drum untuk proses
bantingan / penebahan tandan buah. Proses penebahan buah bertujuan untuk
memisahkan antara brondolan dengan janjangannya.
1.
Proses penuangan buah ( Tippler )
Lori-lori yang telah memuat tandan buah masak dari
stasiun perebusan satu persatu akan dituang dengan menggunakan Tippler. Tandan buah tersebut selanjutnya akan di tampung didalam Hooper
untuk memudahkan dalam pengaturan umpan TBS yang akan dibawa menggunakan
penghantar TBS (Bunch Conveyor ) menuju ke Thresher drum no 1.
Dalam proses penuangan lori buah perlu diperhatikan
waktu penuangan lori ke dalam Hooper, apabila Hooper terlalu penuh maka proses
pengumpanan TBS ke Thresher menjadi terhambat. TBS yang terlalu menumpuk
didalam Hooper mengakibatkan TBS menjadi sulit bergerak turun menuju Bunch
Conveyor karena terlalu padat, selain itu pengaturan umpan TBS di Bunch
Conveyor menjadi tidak merata.
Pada bahagian bawah ujung Hooper terdapat Autofeeder yang berfungsi untuk
mengatur pengumpanan TBS di Hooper, sehingga pengaturan umpan TBS di Bunch
Conveyor dapat merata. Autofeeder merupakan alat penahan dan pengumpan TBS di
Hooper yang bergerak berputar sebagai pengatur umpan TBS. Sehingga TBS yang
masuk ke Bunch Conveyor dapat merata. Autofeeder digerakkan oleh Variable Speed
Geared Motor dengan tipe Rotary yang kecepatan putar dari Autofeeder dapat
dirubah sesuai dengan waktu pengumpanan yang dibutuhkan
Pengaturan umpan TBS yang akan dibawa dengan Bunch
Conveyor ( penghantar TBS ) harus merata dan jangan terlalu penuh, karena
apabila umpan TBS yang dibawa Bunch Conveyor terlalu banyak maka akan
menyebabkan sumbat pada corong pengeluaran Bunch Conveyor yang terdapat di
ujung konveyor yang akan menuju Thresher Drum no 1. Selain itu juga dapat
mengakibatkan Bunch Conveyor mudah rusak karena kelebihan beban.
Proses penuangan TBS dan pengaturan umpan TBS
diusahakan juga jangan terlalu lambat, karena apabila pengumpanan TBS ke Thresher terlalu lambat maka akan
menyebabkan Digester di Stasiun Pressan menjadi kosong sehingga proses
pelumatan buah didalam digester kurang sempurna.
Waktu
penuangan lori = Kapasitas Lori/Kapasitas Olah X
60 menit
= 62 ton TBS / 53,5 ton TBS x 60 menit
= 6,95 menit/lori
= 6 menit 57 detik per lori
Jadi waktu penuangan lori yang sesuai dengan kapasitas pengolahan 53,5 Ton TBS/ Jam adalah 6 menit 57 detik per lori. Tetapi pada proses penuangan lori buah yang terjadi di lapangan, waktu penuangan lori harus disesuaikan dengan kapasitas pengolahan yang berlangsung yaitu harus disesuaikan dengan jumlah Screw press yang dioperasikan.
= 62 ton TBS / 53,5 ton TBS x 60 menit
= 6,95 menit/lori
= 6 menit 57 detik per lori
Jadi waktu penuangan lori yang sesuai dengan kapasitas pengolahan 53,5 Ton TBS/ Jam adalah 6 menit 57 detik per lori. Tetapi pada proses penuangan lori buah yang terjadi di lapangan, waktu penuangan lori harus disesuaikan dengan kapasitas pengolahan yang berlangsung yaitu harus disesuaikan dengan jumlah Screw press yang dioperasikan.
Klasifikasi alat / mesin
a) Drum Tippler
Drum Tippler merupakan alat
untuk menuang lori yang memuat TBS masak ke dalam Hooper. Tippler dapat
digerakkan berputar untuk menuang lori sampai putaran 360° melalui 4 buah rol sebagai poros atau sumbu putar
yang terdapat dibagian bawah Tippler.
Drum Tippler digerakkan dengan
Hidraulik sistem yang dapat memutar Tippler melalui rantai dan sproket yang
terhubung dengan elektromotor. Data-data teknik Tippler :
–
Kapasitas satu unit lori buah bermuatan maksimum 7500 kg
–
Kecepatan putar
0,465 rpm
–
Terdapat jalur rel pada drum Tippler terbuat dari besi
empat segi 40 x 70 mm
–
Terdapat 4 buah
rol pendukung sebagai poros atau sumbu putar tippler berdiameter 460 mm dari
bahan besi tuang.
–
Corong
pengeluaran dari besi pelat setebal 6 mm di bagian atas Tippler
–
Drum Tippler
digerakkan dengan Hidraulik sistem (
Rexroth, Bosch Group; 11 kW ) Elektromotor pompa Hidraulik ( Electrim Electric Motor, n=1460 rpm; 11
kW; 15 Hp) Elektromotor Tippler (
Rivacalzoni Oleodinamica )
b) Hooper
Hooper berfungsi sebagai tempat menampung TBS yang dituang dari Tippler
sebelum diumpankan ke Thresher, sehingga dapat memudahkan dalam mengatur
pemasukkan umpan TBS ke Bunch Conveyor. Hooper merupakan bak penampung TBS
dengan bentuk lantai yang miring, sehingga TBS yang dituang dari Tippler dapat
bergerak turun berdasarkan gaya
gravitasi. Data-data teknik Hooper sebagai berikut :
–
Tipe Hooper
miring dengan sudut kemiringan 30°
–
Kapasitas Hooper
1,5 kali kapasitas lori
( 1,5
x 7,5 Ton TBS )
–
Lantai Hooper
terbuat dari besi pelat setebal 6 mm
c) Autofeeder
Autofeeder terdapat di bagian bawah ujung Hooper. Autofeeder berfungsi
sebagai penahan dan pengumpan tandan buah di Hooper yang bergerak berputar,
sehingga memudahkan dalam pengaturan umpan TBS yang akan dibawa Bunch Conveyor
Autofeeder digerakkan oleh 5 Hp Variable
Speed Geared Motor untuk mengatur pemasukan umpan TBS ke Thresher. Kecepatan
putar Autofeeder dapat diubah sesuai dengan kapasitas pengolahan dengan cara
mengubah setelan Variable speed di motor tersebut.
d)
Bunch Conveyor
Bunch Conveyor adalah konveyor tandan
buah yang berfungsi untuk menghantarkan TBS yang telah dituang dari Tippler
menuju ke Thresher. Data-data teknik Bunch Conveyor :
–
Bunch Conveyor
dengan model Scraper top deck berkapasitas 50 Ton TBS/Jam
–
Panjang konveyor
18000 mm dan lebar 1200 mm
–
Scraper terbuat
dari besi pipa berdiameter 3½” dengan pelat tambahan pembawanya
–
Scraper dibautkan pada dua jalur rantai yang bergerak
pada rel. Rantai adalah tipe rol model
Hollow pin
–
Talang konveyor
terbuat dari pelat besi setebal 6 mm, pada talang konveyor bagian atas
dilengkapi dengan kisi-kisi sebagai tempat pengeluaran brondolan.
–
Terdapat penegang
rantai berupa pegas spiral yang dipasang dibagian bawah Bunch Conveyor
–
Digerakkan oleh
Geared Motor ( Sumitomo; Cyclodrive, 15
Hp; 1500 rpm )
2.
Proses penebahan buah ( Thresher )
Proses yang terjadi pada stasiun Threshing adalah
proses bantingan tandan buah di dalam Thresher dengan cara bantingan di dalam
drum yang berputar. Tujuan dari proses penebahan buah adalah untuk memisahkan
antara brondolan ( fruits ) dengan janjangannya. Hasil dari proses penebahan
tersebut, selanjutnya masing-masing akan masuk ke proses pengolahan berikutnya.
Brondolan akan masuk ke proses ekstraksi minyak dan inti di stasiun pressing,
sedangkan janjangan kosong hasil penebahan akan di olah lebih lanjut di stasiun
EFB sebagai bahan bakar Boiler dan pengolahan janjangan kosong di dalam
Incinerator.
Proses penebahan buah ini berlangsung dimulai dari
pertama masuk ke Thresher Drum no. 1 untuk proses bantingan tandan buah didalam
drum yang berputar. Drum thresher di buat dari besi pelat strip yang
berkisi-kisi disekeliling drum sebagai tempat pengeluaran brondolan hasil dari
proses bantingan yang akan masuk ke Under Thresher Conveyor.
Setelah keluar dari thresher drum no 1, tandan buah
akan masuk ke Empty Bunch Chrusher untuk proses penggilingan tandan buah dengan
menggunakan dua buah drum berulir yang berputar berlawanan arah. Dari Empty
Bunch Chrusher selanjutnya akan masuk ke Thresher drum no 2 untuk proses
bantingan kembali di dalam drum yang berputar. Sehingga brondolan yang masih
melekat dijanjangannya dari proses bantingan di Thresher drum no 1 dapat
membrondol atau lepas dari janjangannya pada proses bantingan kedua.
Hasil dari proses penebahan tandan buah di
Thresher masing-masing akan masuk ke
proses pengolahan berikutnya. Brondolan dari proses bantingan akan jatuh dan
masuk ke Under Thresher Conveyor yang berada dibagian bawah Thresher, brondolan
tersebut selanjutnya akan masuk ke konveyor bawah melintang ( Bottom Cross
Conveyor ) untuk menghantar Brondolan dari proses penebahan menuju ke stasiun Pressan melalui timba buah
( Fruit Elevator )
Sedangkan janjangan kosong hasil dari proses penebahan
buah akan masuk ke konveyor tandan buah datar (Horizontal Empty Bunch Conveyor
) untuk mengantar janjangan kosong dari
Thresher ke mesin proses janjangan kosong di stasiun EFB untuk bahan bakar
Boiler.
Klasifikasi alat / mesin
a)
Thresher drum
Thresher drum merupakan drum yang berputar pada poros sentral yang terbentuk dari besi pelat strip untuk
proses penebahan atau bantingan tandan buah. Terdiri dari 2 buah tingkatan drum
berputar yaitu Thresher drum no 1 dan Thresher drum no 2. Pada sekeliling sisi
drum terdapat sirip-sirip sebagai pembanting
dan penghantar tandan buah di dalam Thresher, sehingga tandan buah akan
terbanting bergerak dari ujung satu ke ujung drum lainnya. Data-data teknik
Thresher drum :
–
Kapasitas 50 Ton
TBS/Jam
–
Diameter drum
2200 mm dan panjang drum 6000 mm
–
Putaran Thresher
drum no 1 adalah 26 rpm sedangkan Thresher drum no 2 adalah 23 rpm
–
Drum dibentuk
dari besi pelat strip dengan tebal 12 mm dan lebar 50 mm. Jumlah kisi-kisi
pelat strip adalah 120 kisi-kisi dengan jarak satu sama lainnya 45 mm
–
Drum thresher
dilengkapi dengan tiga buah Spider yang dikonstruksikan dari besi pelat setebal
20 mm
–
Terdapat corong
pengeluaran dari Thresher drum no. 1 corong pengeluaran yang menuju ke Empty
Bunch Chrusher sedangkan Thresher drum no. 2 menuju ke Horizontal Empty Bunch
Conveyor
–
Dinding dari
mesin penebah terbuat dari besi pelat setebal 4 mm dan dilengkapi dengan pintu
engsel untuk memudahkan pemeliharaan dan pemeriksaan
–
Thresher drum
berputar pada poros sentral. Poros padu berdiameter 240 mm
–
Digerakkan oleh
30 Hp elektromotor melalui Pulley Fluid
Coupling menggunakan Belt ( Sabuk
) ke geared motor dan di koppelkan ke poros Thresher drum.
Elektromotor motor Thresher Drum no 1 : TECO, 3 Phase Induction motor( 4 pole; 30 Hp; 22 kW; 50 Hz; 380 Volt;1455
rpm)
Thresher drum no 2 : Electrim Electric Motor ( 22 kW; 30 Hp; 50
Hz; 1470 rpm )
b)
Empty Bunch Chrusher
Empty bunch chrusher terdapat diujung pengeluaran dari Thresher drum no
1. Tandan buah akan masuk ke Bunch
Chrusher, baru kemudian masuk ke Thresher drum no 2. Empty Bunch Chrusher
merupakan pemecah ( Chrusher ) yang terdiri dari dua buah drum berulir yang
bergerak berputar berlawanan arah antara drum satu dengan lainnya untuk memecah
atau menggiling Tandan buah. Data-data teknik Empty Bunch Chrusher :
–
Kapasitas 15 Ton tandan kosong / jam
–
Drum terbuat dari
pipa besi dan dilengkapi dengan besi beton berdiameter ¾” untuk memecah ( Chrushed ) tandan kosong.
Poros drum berdiameter 90 mm dari bahan besi padu
–
Model Empty Bunch
Chrusher adalah 2 drum dengan putaran masing-masing : drum no 1 adalah 35 rpm dan drum no 2 mempunyai kecepatan
putar 22 rpm, kedua drum berputar berlawanan arah
–
Digerakkan oleh
30 Hp geared motor ( Sumitomo; Cyclo Drive , 22 kW;
1500 rpm; Gear ratio 43 ) dan dihubungkan melalui roda gigi dan rantai
transmisi ke drum lainnya
c)
Under Thresher Conveyor
Thresher akan dilengkapi dengan konveyor buah model ulir yang terdapat
di bagian bawah mesin penebah ( Under Thresher Conveyor ) untuk menampung dan
membawa brondolan hasil dari proses penebahan. Data-data teknik Under Thresher
Conveyor :
–
Diameter konveyor
600 mm dengan panjang 7000 mm
–
Talang konveyor terbuat dari pelat besi setebal 6 mm
–
Daun ulir ( Screw
) konveyor terbuat dari besi pelat setebal 8 mm dengan poros dari besi pipa
steam berdiameter 100 mm
–
Digerakkan oleh
geared motor ( Sumitomo; Cyclo Drive : 5,5
kW; 1500 rpm; Gear ratio 29 ) yang dikoppelkan langsung
d)
Bottom Cross Conveyor
Bottom Cross Conveyor adalah konveyor bawah
melintang dengan tipe Screw untuk menghantar Brondolan ( Material Pass Digester,
MPD ) dari mesin penebah melalui Under Thresher Conveyor menuju ke Timba buah ( Fruit Elevator ) yang
akan masuk ke stasiun Pressan ( Kempa ). Data-data teknik Bottom Cross Conveyor
:
–
Diameter talang
konveyor 700 mm dan panjang konveyor 13500 mm
–
Talang konveyor terbuat dari besi pelat setebal 6 mm
–
Daun ulir (
Screew ) konveyor terbuat dari pelat besi setebal 8 mm yang dilaskan pada poros pipa berediameter 100 mm
–
Dilengkapi dengan
dua buah corong pengeluaran yang akan menuju ke Timba buah ( Fruit Elevator )
di bagian bawah talang konveyor
–
Digerakkan oleh
10 Hp geared motor ( Sumitomo; Cyclo Drive 7,5 kW;
1500 rpm; Gear ratio 29 ) yang di koppel langsung
e)
Horizontal Empty bunch Conveyor
Horizontal Empty Bunch Conveyor adalah
konveyor tandan kosong datar dengan model Scrapper Top deck yang berfungsi
untuk menghantar tandan kosong dari Thresher menuju ke mesin proses tandan
kosong. Data-data Teknik :
–
Kapasitas 25 Ton tandan kosong/ Jam
–
Panjang konveyor
30000 mm dan lebar 900 mm
–
Talang konveyor terbuat dari besi pelat setebal 4 mm
–
Scraper terbuat
dari pipa steam sch 40 berdiameter 3”
–
Rantai konveyor
adalah tipe Rol model Hollow pin dan terdapat penegang rantai pegas spiral
disalah satu ujung konveyor
–
Dilengkapi dengan
corong pengeluaran yang menuju ke konveyor tandan kosong melintang
–
Digerakkan oleh
10 Hp Geared Motor ( Sumitomo; Cyclo
Drive 7,5 kW; 1500 rpm; Gear ratio 43 ) melalui rantai dan Sproket
f)
Cross empty Bunch Conveyor
Cross Empty Bunch Conveyor adalah konveyor tandan kosong melintang
dengan model Scrapper Bottom deck untuk menghantar tandan kosong ke mesin
proses tandan kosong yang akan mengolah tandan / janjangan kosong menjadi bahan bakar Boiler. Data-data
teknik Cross Empty Bunch Conveyor :
–
Kapasitas 25 Ton tandan kosong / Jam
–
Panjang konveyor
18000 mm dan lebar 900 mm
–
Talang konveyor terbuat dari besi pelat setebal 4 mm
–
Scrapper terbuat
dari pipa steam sch 40 diameter 3”
–
Rantai penggerak
adalah tipe Rol model Hollow pin dan terdapat penegang rantai pegas di salah satu ujung konveyor
–
Dilengkapi dengan
corong pengeluaran
–
Digerakkan oleh
7,5 Hp geared motor ( Sumitomo; Cyclo Drive 5,5 kW;
1500 rpm; Gear ratio 43 ) melalui rantai dan sproket
PERCOBAAN
- Prosedur percobaan
Tandan buah masak yang akan masuk ke Thresher drum
diambil, kemudian diberi tanda dengan cara diikat kawat tangkai tandannya.
Tandan buah tersebut selanjutnya di timbang untuk mengetahui berat tandan buah
sebelum masuk ke proses penebahan.
Setelah diketahui beratnnya, tandan buah kemudian
dimasukkan ke Thresher drum. Selama proses bantingan di dalam Thresher drum
dihitung lamanya waktu proses bantingan didalam Thresher drum no 1 dan Thresher
drum no 2, sampai tandan kosong keluar dari Thresher drum dan masuk ke dalam
Horizontal Empty Bunch Conveyor.
No
|
Berat awal TBS
( kg )
|
Waktu bantingan (menit)
|
Berat akhir TBS
(kg)
|
Brondolan Terpipil
|
||
Thresher
No 1
|
Thresher
No 2
|
Berat
( kg )
|
Persentase
( % )
|
|||
1
|
6,2
|
0,54
|
1,35
|
1,4
|
4,8
|
77,42
|
2
|
7,9
|
1,15
|
1,29
|
2,6
|
5,3
|
67,09
|
3
|
9,2
|
1,19
|
1,45
|
3,8
|
5,4
|
58,69
|
4
|
9,8
|
1,10
|
2,44
|
3,9
|
5,9
|
60,20
|
5
|
12,4
|
1,21
|
2,36
|
4,3
|
8,1
|
65,32
|
å x = 65,74 %
|
Dari
hasil percobaan yang dilakukan , diketahui waktu rata-rata proses bantingan tandan buah di dalam Thresher
drum no 1 adalah 1,11 menit dan lamanya waktu rata-rata proses bantingan di
dalam Thresher drum no 2 adalah 2,01 menit. Berat awal rata-rata tandan buah
sebelum masuk ke Thresher drum adalah 9,1 kg dan berat rata-rata tandan buah
setelah proses penebahan adalah 3,2 kg. Rata-rata brondolan terpipil hasil dari
proses penebahan di dalam Thresher adalah 65,74 %
- Perhitungan putaran
Thresher drum
Thresher
drum no 1 :
Putaran
Elektromotor : n1 =
1455 rpm
Gear
Ratio : r = 56
Pulley : d1 = 10,25”
d2 = 10”
n2 = n1/
r x
d1
d2
= 1455 / 56
x 10,25
10
= 26,63
rpm
Thresher
drum no 2 :
Putaran
Elektromotor : n1 =
1470 rpm
Gear
Ratio : r = 59
Pulley : d1 = 7,5 “
d2 = 8 “
n2 = n1/
r x
d1
d2
= 1470 / 59
x 7,5
8
= 23,36
rpm
Pada perencanaan kecepatan putaran Thresher drum perlu
diperhatikan kondisi TBS yang akan diolah, yaitu dengan melihat ukuran TBS
rata-rata terkecil. Sehingga proses bantingan TBS didalam Thresher lebih
optimal.
Apabila putaran
Thresher terlalu cepat maka mengakibatkan TBS akan ikut terbawa berputar
bersama Thresher dan tidak akan terjadi bantingan. Dan apabila putaran Thresher
terlalu lambat maka TBS tidak akan terangkat ke atas dan terbanting, Tbs hanya
bergerak di bagian dasar/bawah Thresher saja.
Rumus
Empiris putaran Thresher
Perhitungan putaran Thresher:
n = 40
Dimana : D = Diameter dalam Thresher drum
d =
Diameter TBS terkecil
Jika : D = 1,8 meter
d =
0,2 meter
n =
22,375 rpm
Jika : D = 1,8 meter
d = 0,3 meter
n =
23,1 rpm
Jika : D = 1,8
meter
d =
0,45 meter
KESIMPULAN
dan SARAN
Kesimpulan
1. Proses penebahan
buah di Threshing Station secara garis besar melalui dua tahap proses perlakuan
tandan buah, yaitu :
–
Proses penuangan buah
Proses penuangan lori buah yang berisi tandan buah
masak dengan menggunakan Tippler drum, yang selanjutnya akan dibawa dengan
penghantar tandan buah ( Bunch Conveyor ) menuju ke Thresher
–
Proses penebahan buah
Proses bantingan tandan buah di dalam Thresher drum
yang bertujuan untuk memisahkan antara Brondolan ( Material pass to Digester )
dengan tandan / janjangannya untuk di proses lebih lanjut di stasiun
berikutnya.
2. Kecepatan putar
Thresher drum yang dipergunakan di PTNJ : Thresher drum no 1 adalah 26 rpm dan
putaran Thresher drum no 2 adalah 23 rpm.
3. Putaran Thresher
drum no 1 dibuat lebih cepat daripada Thresher drum no 2, dikarenakan umpan TBS
yang akan masuk thresher drum no 1 merupakan proses bantingan yang pertama.
Dimana TBS tersebut masih memiliki bobot yang berat, sedangkan pada Thresher
drum no 2 umpan yang masuk memiliki bobot yang lebih ringan karena sebagian
brondolan sudah terpipil di proses bantingan yang pertama di dalam Thresher
drum no 1, selain itu agar lamanya waktu proses bantingan di Thresher drum no 1
lebih cepat.
4. Waktu rata-rata
Proses bantingan tandan buah di dalam Thresher drum no 1 adalah 1,11 menit
sedangkan waktu rata-rata bantingan di dalam Thresher drum no 2 adalah 2,01
menit.
Saran-saran
- Pada saat proses penuangan lori buah di Tippler, perlu diperhatikan waktu penuangan lori buah yang harus disesuaikan dengan kondisi pengolahan di lapangan yaitu harus disesuaikan dengan jumlah Screew Press yang dioperasikan.
- Proses pengumpanan tandan buah yang akan dibawa melalui Bunch Conveyor jangan terlalu menumpuk karena dapat menyebabkan sumbat pada corong pengeluaran konveyor yang akan masuk ke Thresher drum. Selain itu apabila beban yang dibawa terlalu berat dapat menyebabkan mempercepat kerusakan pada Bunch Conveyor dan alat / mesin proses yang lainnya sehingga dapat menghambat jalannya proses
Pak ijin bertanya
BalasHapusangka 40 di rumus perhitungan rpm threser dari mana ya pak?
Thank
Pneumatic Tool For Rivet Nut
BalasHapus