Rabu, 21 Oktober 2015

Pressing (Kempa)

STASIUN KEMPA ( PRESSING STATION )

Dari bahan baku kelapa sawit melalui proses pengolahan akan diperoleh hasil yaitu CPO ( Crude Palm Oil ) dan PK (Palm Kernel). CPO merupakan minyak mentah kelapa sawit yang berasal dari hasil proses ekstraksi daging buah ( Mesocarp ) di stasiun kempa. Sedangkan PK merupakan inti kelapa sawit yang selanjutnya akan dilakukan pengolahan lebih lanjut hingga dihasilkan PKO ( Palm Kernel Oil ).

Ekstraksi minyak adalah proses pengempaan ( Pressing ) yang bertujuan untuk mengeluarkan minyak yang terkandung di dalam daging buah. Pada umumnya ekstraksi minyak kelapa sawit dilakukan secara mekanis, yaitu dengan melakukan pengepressan menggunakan alat kempa. Alat kempa yang dipergunakan di PTNJ adalah dengan menggunakan Kempa Ulir  ( Screw Press  ).

Tujuan proses pengolahan di stasiun kempa adalah :
-              Membuka dan memisahkan dinding-dinding sel minyak melalui proses pelumatan di dalam Digester
-              Memecahkan sel-sel minyak dengan cara pengepressan di dalam Screw Press yang akan menghasilkan minyak kasar
-              Memisahkan kedua jenis sumber minyak, yaitu antara minyak yang terkandung di dalam daging buah         ( CPO ) dengan inti kelapa sawit (PK) yang terdapat di dalam Nut

Langkah kerja proses Ekstraksi di stasiun Kempa


Hasil proses penebahan dari stasiun Threshing yaitu berupa brondolan yang telah terpipil, kelopak, abnormal Phartenocarpy, dan sampah lainnya akan dibawa melalui Fruit Elevator ( Timba Buah ) menuju ke Fruit Distribution Conveyor. Bahan baku yang terangkat oleh Fruit Elevator disebut Material Passing to Digester, material tersebut akan didistribusikan oleh Fruit Distribution Conveyor ke unit-unit Digester yang dioperasikan. Fruit Distribution Conveyor dilengkapi dengan corong pengeluaran ke masing-masing Digester dan terdapat rack dan pinion gear sliding-gate untuk membuka dan menutup corong pengeluaran, sehingga dapat meratakan pengisian material ke dalam Digister.

Langkah pertama dari proses ekstraksi minyak di dalam daging buah adalah membuka dan memisahkan dinding sel-sel minyak dengan proses pelumatan di dalam Digester. Sel-sel minyak tersebut terbentuk dari sejenis lem atau semen yang melindungi dan menutupi serat-serat di sepanjang mesocarp.

Pengolahan di dalam Digester
Digester dilengkapi dengan alat pengaduk yang berfungsi untuk melumat buah sehingga terjadi pelepasan Mesocarp dari Nut sambil pemecahan dinding-dinding sel minyak. Di dalam Digester terjadi gaya shearing atau gaya gunting untuk pelumatan buah dengan menggunakan pisau-pisau dari stirer yang berputar di porosnya sebagai pengaduk dan siku-siku penahan yang terdapat di dinding Digester.

Agar proses pelumatan buah di dalam Digester menjadi sempurna, material umpan Digester harus dijaga selalu penuh minimal ¾  kapasitas Digister. Volume Digester yang penuh akan memperlama proses pengadukkan dan dengan tekanan lawan yang kuat, sehingga pelumatan buah dengan gaya shearing menjadi sempurna karena ketinggian material di dalam Digester akan menimbulkan tekanan di dasar Digester, semakin tinggi dan tahanan lawan material terhadap pisau semakin tinggi, maka pemecahan dinding-dinding sel minyak dan pemisahan serat dengan serat lain semakin baik.

Di dalam Digester pada saat proses pelumatan buah juga ditambahkan steam untuk menaikkan suhu adonan/material di dalam Digester. Pemberian steam di dalam Digester dapat di atur Volume besar dan kecilnya melalui katup pada pipa pemasukkan steam.
Fungsi pemberian steam di dalam Digester dalah sebagai berikut :
-      Memudahkan pembukaan dan pelepasan sel-sel minyak
-      Memecahkan emulsi menjadi minyak
-      Memudahkan pengadukkan atau pelumatan buah
-      Meringankan beban kerja dari Stirer sehingga tidak terlalu berat

Bagian dasar dari bejana Digester dibuat berlubang-lubang dan dihubungkan dengan pipa sebagai tempat pengutipan minyak yang terdapat di dalam Digester. Minyak yang terdapat dalam adonan di Digister apabila tidak di kutip akan menurunkan efisiensi pengadukkan, maka minyak tersebut perlu dipisahkan dengan cara mengalirkannya. Minyak ini kurang mengandung Non Oil Solid apabila dibandingkan dengan minyak yang keluar dari hasil pengempaan di Screw press. Pengutipan minyak di dalam Digester juga akan menurunkan Oil Losses dalam serat dan nut.

Pengolahan di dalam screw press
Material atau adonan yang keluar dari Digester setelah proses pelumatan akan dilanjutkan pengolahannya pada alat Screw press untuk proses ekstraksi minyak secara mekanis. Di dalam screw press terjadi gaya Press atau gaya tekan yang berfungsi untuk memecahkan sel-sel minyak yang telah dikeluarkan di dalam Digester. Minyak hasil dari proses pengepresan masih berupa minyak kasar yang masih tercampur dengan NOS, kotoran dan air.

Mekanisme pengempaan di screw press adalah masuknya adonan ke dalam silinder Screw Press Cage melalui corong pengeluaran dari Digester. Adonan tersebut masuk ke dalam screw press cage dan mengisi di antara sela 2 buah worm/ulir  yang berputar berlawan arah. Volume setiap space dari ulir berbeda-beda, semakin mengarah ke ujung as Screw maka volumenya semakin kecil sehingga perpindahan massa akan menyebabkan proses pengempaan material yang akan menghasilkan minyak kasar yang akan dikeluarkan melalui lubang-lubang di sekeliling screw press cage.

Pengempaan di dalam screw press dibantu juga dengan cone hidraulic press yang akan memberikan tekanan ke material pada saat meterial tersebut akan keluar dari screw press cage. Cone penahan tersebut terdapat diujung pengeluaran screw press cage dengan posisi horizontal yang digerakkan oleh pompa Hidraulik. Pergerakan material yang akan keluar dari press cage karena adanya tekanan dari srew press akan ditekan kembali dengan sepasang Cone, sehingga terjadi gaya tekan kembali yang akan memecahkan dan mengeluarkan sel-sel minyak.
Untuk mengontrol hasil dari proses pengempaan, disamping kecepatan putar dari screw press juga dipengaruhi oleh gerakan tekan Cone hidraulic. Sehingga oil losses dalam serat dan nut pecah dapat dikendalikan. Batasan oil losses fibre press yang di ijinkan adalah 5 % - 7 %, agar kandungan minyak yang masih terdapat di dalam serat ampas press sesuai dengan standardnya  maka dapat dilakukan kontrol melalui tekanan hidraulic cone dengan mengubah tekanan pressnya. Batasan tekanan press dari hidraulic cone  adalah 50 – 75 bar dengan besarnya ampere screw press 32 – 37  ampere, sehingga dengan mengatur tekanan Hidraulic cone tersebut akan didapatkan Oil Losses fibre press yang diinginkan dan meminimalkan jumlah nut pecah.

Pada proses pengempaan didalam screw press cage ditambahkan air pengencer dengan suhu minimal 90° C. Pemberian air pengencer dilakukan dengan cara menyiram lapisan luar dari screw press cage dan penambahan air pada sand trap tank. Pemberian air pengencer  tersebut diusahakan hingga kadar air yang terdapat di dalam minyak  21 % – 23 %.

Adapun fungsi air pengencer tersebut antara lain, sebagai berikut :
-          Mempercepat waktu pemisahan antara minyak dengan nos, sludge
-          Agar minyak menjadi cair  dan tidak kental, sehingga pengaliran minyak di dalam pipa menjadi lancar
-          Membersihkan permukaan screw press cage.

Batasan penambahan air pengencer
Pada penambahan air pengencer harus disesuaikan dengan jumlah screw press yang dioperasikan, agar di dapat kadar air dalam minyak kasar yang sesuai dengan norma proses yaitu berkisar antara 21 % sampai dengan 23 %. Karena pada persentase kadar air seperti itu akan mengoptimalkan waktu pisah minyak dengan sludge, selain itu suhu air pengencer minimal 90° C.

Setelah melalui proses pengolahan di dalam Digister dan Screw press, maka akan dihasilkan minyak hasil ekstraksi yang berasal dari daging buah dan serat ampas press ( Fibre Press ) yang masih terdapat nut-nut. Minyak hasil dari proses ekstraksi tersebut masih mengandung NOS, air, dan kotoran-kotoran, dan perlu dilakukan langkah – langkah pengolahan berikutnya sehingga dapat menghasilkan CPO. Sedangkan Fibre press hasil dari proses pengempaan akan masuk ke Cake Breaker Conveyor dan akan menuju ke stasiun pemisahan inti untuk pengolahan nut hingga menghasilkan inti / kernel

Minyak yang didapat dari pengutipan dari dalam Digister dan minyak hasil proses pengempaan di screw press, selanjutnya akan dialirkan melalui pipa- pipa dan akan masuk ke Sand Trap Tank ( Tangki perangkap pasir ) yang bertujuan untuk mengendapkan pasir dan kotoran-kotoran yang terbawa oleh minyak. Setelah itu minyak tersebut akan masuk ke Vibrating Screen ( Ayakan Getar ) untuk proses pemisahan minyak dengan kotoran berupa NOS, cangkang pecah, serat-serat halus, kelopak buah, dll. Vibrating Screen terdiri dari dua susun ayakan getar, ayakan pertama berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang berukuran agak besar berupa cangkang pecah, serat halus, kelopak buah dan sampah lainnya. Sedangkan ayakan kedua berfungsi untuk memisahkan minyak dengan NOS.
Minyak yang telah dilakukan proses penyaringan di Vibrating Screen selanjutnya akan dialirkan dan masuk ke Crude Oil Setling Tank, minyak tersebut akan di olah lebih lanjut di stasiun klarifikasi untuk proses pemurnian minyak.

Klasifikasi alat/mesin di stasiun kempa :

a.           Fruit elevator ( Timba buah )
Material umpan digester hasil dari proses penebahan di stasiun threshing, selanjutnya akan masuk ke proses ekstraksi. Material tersebut akan dihantar melalui Fruit elevator. Terdapat 2 unit fruit elevator model rantai kembar yang berfungsi untuk menghantar material umpan digester menuju ke Fruit distribution conveyor.

Data- data teknik fruit elevator :
-      Kapasitas elevator adalah 50 ton TBS/Jam
-      Timba dibuat dari besi pelat setebal 6 mm dibautkan ke rantai dimana baut dan mur ( Lock nut ) terbuat dari baja.
-      Rantai tipe rol model hollow pin 6” pitch yang bergerak diatas rel dari besi siku yang dilengkapi dengan renewable liner yang dapat diganti
-      Terdapat penegang rantai pada bagian bawah timba
-      Dilengkapi dengan corong pengeluaran material
-      Digerakkan oleh 10 HP geared motor melalui rantai dan sproket.
Elektromotor :  SUMITOMO Cyclo drive, Induction motor.7,5 kW : 380 Volt; 1450 rpm
Gearbox                : Ratio 43; input 7,5 kW; 1500 rpm 

b.           Fruit distribution conveyor
Material umpan yang dihantar oleh Fruit elevator selanjutnya akan masuk ke Fruit distribution Conveyor untuk mendistribusikan umpan material ke unit – unit Digester.

Data-data teknik Fruit distribution conveyor :
-      Diameter talang 700 mm, panjang konveyor 14000 mm untuk 5 unit Digester.
-      Talang terbuat dari besi pelat setebal 6 mm dan dibagian atas diperkuat dengan besi siku.
-      Daun screw dibuat dari pelat besi setebal 8 mm yang dilaskan pada poros pipa steam sch 80, diameter 100 mm yang berputar pada bearing dan dilengkapi dengan sistem pelumasan
-      Dilengkapi dengan corong pengeluaran ke masing- masing digester lengkap dengan rack dan pinion gear sliding gate dan rantai operasi untuk mengatur pengisian umpan digester.
-      Digerakkan oleh 10 hp elektromotor yang dikopelkan langsung
Elektomotor : SUMITOMO Cyclo drive; 1450 rpm
Gear box : Gear ratio 29 ; 7,5 kW; 1500 rpm

c.            Digester
Digester merupakan bejana/ketel berbentuk silinder dengan posisi vertikal sebagai tempat proses pelumatan buah.

Data – data teknik Digester :
-      Kapasitas digester ± 3500 liter dapt memuat sampai sekitar 3,5 ton MPD.( Body Digester : EMI, kejuruteraan; Emi; SDN, BHD.)
-      Terdapat stirer sebagai pengaduk yang dilengkapi dengan 4 pasang pisau pelumatan material. Stirer digerakkan oleh elektromotor dengan pulley fluid coupling.
     Elektromotor : Electrim , 3~ motor1452 rpm; 52 ampere; 30 kW.
     Gear box : PARAMAXRatio 63,984; input 30 kW; 1500 rpm
-      Terdapat pelat siku sebagai penahan material yang terdapat di dinding digester
-      Dilengkapi dengan tempat pengutipan minyak dibagian dasar bejana digester dan terdapt pipa pemasukan steam injection.
-      Terdapat corong pengeluaran material digester yang akan masuk ke Screw press.

d.           Screw press
Screw press merupakan alat pengempaan/pengepresan material untuk mengeluarkan sel – sel minyak yang terkandung dalam daging buah.

Data – data teknik screw press :
-      Kapasitas screw press 15 ton per jam
-      Jenis screw press adalah double shaft
     Body screw press : EMI, Kejuruteraan ,Emi; SDN,BHD)
-      Screw press digerakkanoleh elektromotor yang terhubung dengan gear box melalui belt dan dilengkapi dengan Pulley Fluid Coupling.
-      Terdapat hidraulik cone sebagai tahanan lawan dari screw press yang digerakkan dengan pompa hidraulik (REXROTH, Bosch group)

e.            Oil Gutter
Oil gutter merupakan talang minyak untuk menerima minyak kasar hasil proses ekstraksi dari digester dan screw press yang kemudian meneruskannya ke tangki perangkap pasir melalui pipa.

f.            Sand trap tank
Sand trap tank adalah tangki penampungan minyak kasar hasil dari proses ekstraksi sebagai tempat perangkap atau pengendapan pasir – pasir sebelum minyak tersebut masuk ke Vibrating screen.

g.           Vibrating screen
Vibrating screen merupakan ayakan getar yang berfungsi untuk memisahkan minyak dengan NOS, serat halus, cangkang dan kotoran – kotoran.
Vibrating screen terdiri dari dua lapisan ayakan getar . yang pertama adalah ukuran 20 mesh yaitu untuk memisahkan minyak dari kotoran – kotoran seperti serat – serat halus, cangkang pecah, dll. Sedangkan lapisan kedua adalah ukuran 40 mesh yang berfungsi untuk memisahkan minyak dari NOS.
Pada lapisan bawah terdapat tempat penampungan minyak yang telah disaring oleh Vibrating screen dan corong pengeluaran serta talang  untuk mengalirkan minyak tersebut menuju ke Crude Oil Tank.



PERCOBAAN


1.           Analisa Fibre Press
Sample Fibre press diambil setiap satu jam dari screw press yang dioperasikan, sample dikompositkan baru kemudian dianalisa laboratorium dengan menggunakan metode acak. Parameter yang di analisa adalah komposisi fibre press, rasio nut terhadap fibre press, dan oil losses pada fibre press. Pengambilan sample dilakukan pada tanggal 20 Juli 2005.

a.           Screw press no 1
Tekanan  Screw press              = 50 bar
Ampere Screw Press                 = 33 – 35  ampere
Berat sample                             = 503,88 gram

Komposisi Fibre press :
-      Fibre  / serat                          = 233,06 gram
-      Nut                                         = 270,82 gram
-      ( Broken nut                         = 103,39 gram )


Rasio nut terhadap Fibre press :
-      Fibre / serat                           = 46,25 %
-      Nut                                         = 53,75 %

b.           Screw press no 3
Tekanan  Screw press              = 60 bar
Ampere Screw Press                 = 34 – 37  ampere
Berat sample                             = 505,59 gram

Komposisi Fibre press :
-      Fibre  / serat                          = 233,18 gram
-      Nut                                         = 271,41 gram
-      ( Broken nut                         = 36,62 gram )

Rasio nut terhadap Fibre press :
-      Fibre / serat                           = 46,32 %
-      Nut                                         = 53,68 %

c.            Screw press no 4
Tekanan  Screw press              = 55 bar
Ampere Screw Press                 = 32 – 35  ampere
Berat sample                             = 501,77 gram

Komposisi Fibre press :
-      Fibre  / serat                          = 245,96 gram
-      Nut                                         = 255,81 gram
-      ( Broken nut                         = 5,46 gram )

Rasio nut terhadap Fibre press :
-      Fibre / serat                           = 49,02 %
-      Nut                                         = 50,98 %

d.           Screw press no 5
Tekanan  Screw press              = 50 bar
Ampere Screw Press                 = 32 – 36  ampere
Berat sample                             = 507,43 gram

Komposisi Fibre press :
-      Fibre  / serat                          = 253,993 gram
-      Nut                                         = 253,437 gram
-      ( Broken nut                         = 31,14 gram )
-       
Rasio Fibre press terhadap nut :
-      Fibre / serat                           = 49,95 %
-      Nut                                         = 50,05 %

e.        Analisa Oil Losses Fibre Press
No
Screw Press

Berat sample
( gram )
Ekstraksi minyak
( gram )
Kadar air
( % )
Kadar Minyak
( % )
Basah
Kering
Basah
kering
1
I
13,1759
7,9352
0,5163
39,77
3,92
6,51
2
II
T I D A K   B E R O P E R A S I
3
III
11,3898
6,6710
0,4520
41,43
3,97
6,77
4
IV
10,7812
6,5129
0,3959
39,59
3,63
6,08
5
V
11,8526
6,9734
0,5097
41,16
4,30
7,31
Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan menganalisa sampel fibre press yang diambil setiap jam dan dikompositkan, maka didapatkan kandungan minyak yang terkandung dalam fibre press adalah rata-rata 6,67 %.


2.           Eksperimen Tekanan hidraulik press

Tanggal pengujian    : 25 Juli 2005
Screw press nomor    : 5 ( Lima )
Hour meter                 :  …  jam
Ampere Digester        :  …  A

Pengujian dilakukan di laboratorium PKS, sample diambil dan di kompositkan untuk tiap variable tekanan.
Tekanan press           : 45 bar
Berat sample             :
Broken nut                 :
Oil Losses                   :

·         Tekanan press  : 50 bar
·         Tekanan press  : 55 bar
·         Tekanan press  : 60 bar

No
Tekanan Press
( Bar )
Ampere press
( ampere )
Persentase ( % )
Oil Losses
Broken kernel
1
45



2
50



3
55



4
60




Dari hasil pengujian dapat diambil kesimpulan bahwa untuk Screw press nomor 5 tekanan press yang sesuai agar didapat oil losses dan broken nut yang memenuhi standar adalah tekanan hidraulik press  Bar

3.               Temperatur adonan Fibre press

No
Screw press
Suhu Fibre Press ( º c )
Jam I
Jam II
Jam III
1
I
96
98
98
2
II
T I D A K   B E R O P E R A S I
3
III
95
98
97
4
IV
96
98
98
5
V
96
97
98

Temperatur adonan fibre press yang keluar dari screw press setelah melalui proses pengempaan adalah berkisar antara 95 ºC sampai 98 ºC

4.           Perhitungan Kapasitas pengolahan Digester dan Screw press

Diameter Digester     = 140 cm
Tinggi Digester           = 230 cm
Volume Digester        = p  .  r2 . t
                                     = 3,14 . 702 . 230
                                     = 3538780 cm3
                                     = 3538,78 liter

Kerapatan massa     = 987,7 kg/m3
                                                                        = 0,9877 kg/liter

Kapasitas Digester    = 0,9877 x 3538,78
                                                = 3495,25 kg
                                                = 3,495 Ton MPD

Jadi kapasitas Digester yang dipergunakan di PTNJ dapat memuat sampai 3,495 ton MPD dan membutuhkan waktu pengolahan antara 15 – 17 menit sampai muatan material di dalam digester tersebut habis.

Percobaan
-      Digester dikosongkan, corong pemasukan umpan dari Fruit Distribution ditutup.
-      Setelah material di dalam digester habis, kemudian isi kembali digester sampai muatan material penuh. Screw press dalam keadan tidak beroperasi. Setelah digester penuh, tutup corong pemasukkan umpan dari Fruit distribution Conveyor.
-      Muatan material di dalam digester dilakukan pengadukan untuk proses pelumatan buah sampai selama kurang lebih 15 menit.
-      Operasikan screw press dan hitung waktu pengempaan screw press, sampai muatan material di dalam digester tersebut habis.

a.           Screw press nomor I
Tekanan press                           = 50 Bar
Ampere press                             = 33 – 35 ampere
Waktu pengempaan                                = 15,40 menit
b.           Screw press nomor III
Tekanan press                           = 60 Bar
Ampere press                             = 34 – 37 ampere
Waktu pengempaan                                = 16,22 menit
c.            Screw press nomor IV
Tekanan press                           = 55 Bar
Ampere press                             = 32 – 34 ampere
Waktu pengempaan                                = 15,57 menit
d.           Screw press nomor V
Tekanan press                           = 50 Bar
Ampere press                             = 32 – 35 ampere
Waktu pengempaan                                = 16,08 menit

No
Screw press nomor
Kapasitas
Digester
( Ton )
Waktu pengempaan
( menit )
Kapasitas pengolahan per jam ( ton/jam )
1
I
3,495
15,40
13,62
2
II
T  I  D  A  K
B   E   R   O   P   E
R  A  S  I
3
III
3,495
16,22
12,93
4
IV
3,495
15,57
13,47
5
V
3,495
16,08
13,04

13,265

                Jadi berdasarkan hasil percobaan, kapasitas rata – rata pengolahan digester dan screw press per jam adalah 13,265 ton MPD untuk satu unit digester dan screw press dengan waktu pelumatan dan pengempaan rata-rata 16,02 menit untuk satu muatan penuh material digester.

  

 KESIMPULAN DAN SARAN – SARAN

Kesimpulan
1.           Kapasitas I unit digester adalah 3,495 ton MPD dan membutuhkan waktu pengolahan 15 – 17 menit hingga muatan material di dalam digester tersebut habis.
2.           Pengisian material umpan digester ( MPD ) harus kontinyu sehingga volume material digester stabil, minimal ¾ kapasitas digester agar proses pelumatan dan pengempaan berjalan baik.
3.           Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil proses ekstraksi di stasiun kempa adalah :
-          Pengisian umpan digester dan Proses pelumatan buah di dalam digester
-          Kecepatan putar shaft screw press dan tekanan lawan dari hidraulik cone
-          Penambahan air pengencer

Saran – saran

1.           Tekanan hidraulik cone screw press harus selalu diperhatikan agar kadar minyak terdapt di fibre press sesuai dengan batasan norma proses yang ada, selain itu perlu juga diperhatikan jumlah broken nut ( nut pecah ) yang terdapat pada ampas press.

2.           Pemberian air pengencer harus disesuaikan dengan jumlah screw press yang dioperasikan agar didapatkan kadar air dalam minyak yang sesuai, sehingga proses pemisahan minyak dengan sludge cepat optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar