PEREBUSAN BUAH ( STERILIZER )
Sterilizer merupakan suatu
bejana/ketel rebusan yang berbentuk silinder dengan posisi horizontal, terdapat
pintu untuk keluar masuknya lori yang telah memuat TBS di kedua ujungnya.
Proses perebusan TBS didalam ketel rebusan menggunakan uap yang bertekanan yang
dihasilkan dari boiler.
TBS yang telah dimuat ke dalam lori di stasiun Loading Ramp, selanjutnya
akan masuk ke dalam ketel rebusan sebelum proses ekstraksi minyak dan inti
sawit.
Tujuan perebusan TBS di dalam sterilizer adalah :
· Menonaktifkan
aktivitas enzim.
Perebusan buah dalam sterilizer akan mencegah
meningkatnya FFA yang diakibatkan oleh aktivitas enzim lipase dan oksidase.
Enzim tersebut pada umumnya tidak aktif lagi pada suhu 50º C ( Teknologi PKS, DR Ir Ponten M Naibaho ).
· Melepaskan
buah dari spiklet.
Pemanasan yang terjadi didalam ketel rebusan
dapat memudahkan pemisahan brondolan dari spikletnya, yaitu disebabkan oleh
panas uap yang dapat meresap ke dalam buah karena adanya tekanan. Sehingga
memudahkan dalam pemisahan brondolan dengan janjangannya pada saat proses di
stasiun Thresing.
· Menurunkan
kadar air.
Penurunan kandungan air dalam TBS menyebabkan
penyusutan buah, sehingga terbentuk rongga-rongga kosong pada buah dan nantinya
dapat memudahkan dalam proses ekstraksi minyak .
Kadar air yang terkandung dalam inti akan
menguap dan kernel menjadi susut, sehingga pada saat proses pemecahan cangkang
akan lebih mudah.
SISTEM
PEREBUSAN
Sistem perebusan TBS di
dalam ketel rebusan yang lazim dikenal antara lain, sebagai berikut :
1.
SINGLE PEAK ( Satu puncak
perebusan ).
2.
DOUBLE PEAK ( Dua puncak
perebusan).
3.
TRIPPLE PEAK ( Tiga puncak
perebusan).
( a ) SINGLE PEAK ( b ) DOUBLE PEAK ( c ) TRIPPLE PEAK
Sistem perebusan yang dipergunakan di PTNJ adalah sistem perebusan
Tripple peak ( Tiga puncak ), karena disesuaikan dengan kondisi TBS yang akan
diolah dan lebih efisien dalam penetrasi uap pada saat perebusan TBS. Sehingga
pemasakan buah lebih merata dan pemisahan
buah dengan spikletnya lebih maksimal.
Faktor-faktor yang
harus diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi pemasakan dan pelepasan buah
dalam proses perebusan, antara lain :
-
Pembuangan udara.
-
Pengisian uap.
-
Pembuangan air kondensat.
-
Pembuangan uap.
-
Waktu perebusan.
Klasifikasi alat STERILIZER
A. Bejana
/ ketel Rebusan.
Ketel rebusan berbentuk
silinder dengan tipe horizontal. Kapasitas ketel rebusan dapat memuat sampai 7
lori yang masing-masing lori dimuat dengan
7500 Kg maksimum tbs.
Data-data teknik ketel rebusan :
- Panjang :
28500 mm
- Diameter : 2800 mm
- Bahan pelat Ketel : Carbon Steel Plate ASTM A 516.
- Tebal pelat Ketel : 18 mm.
- Tekanan kerja : 3,1 Kg/cm2.
- Terdapat dua buah pintu hinged rotating quick opening clossing tipe
door di kedua ujung ketel, untuk keluar dan masuknya lori.
( ECBK, clutch door. Work
pressure 3,25 Kg/cm2 ,Test pressure 6,25 Kg/cm2)
- Pelat lapis / liner dari bahan
Stainless steel setebal 6 mm sepanjang bodi bagian bawah ketel sekitar 130º
dari pelat dasar bawah.
- Satu set jalur rel di dalam ketel
rebusan dari besi siku. Dengan jarak rel 760 mm.
- Saringan keluar kondensat dibagian
bawah ketel rebusan dari bahan stainless steel berdiameter 10 mm dan dibuat
berkisi-kisi.
- Bagian luar ketel rebusan
diisolasi dengan rock-wool setebal 50 mm dan dibalut dengan lembaran alumunium
1 mm
- terdapat beberapa pipa saluran di
ketel rebusan, antara lain :
1. Saluran pemasukan uap (
Main Intake Steam ) diameter 8 ²
2. Saluran pembuangan uap (
Exhaust Steam ) diameter 8²
3. Saluran pembuangan
kondensat, diameter 6²
4. Saluran Safety Valve,
diameter 6²
5. Saluran Pressure Gauge.
6. Saluran Temperatur Gauge
B. Pengatur Perebusan ( Time and Pressure Control )
1. Panel kontrol. Automatic Sterilizer controller,
microprocessor based, digital timer, push button, indicating light. ( DBI,
DYNABOND INDUSTRIAL (M) SDN,BHD )
2. Steam control
Valve. Steam inlet control valve, steam exhaust
control valve, condensate valve (
KEYSTONE, max air pressure=800 kPa )
3. Penunjuk Tekanan ( Pressure
recorder ). range 0 / 60 PSI dengan putaran jam
elektrik 24 jam ( Rototherm,
instrumentation and control )
4. Compressor. ( PUMA, air compressor ) 830
rpm, work pressure= 8 Kg/cm2 , Tank capasity 155 l, power 5 Hp.
C. Jembatan lori.
Terdapat dua buah jembatan
lori untuk menghubungkan rel didalam ketel rebusan dengan jaringan rel di luar
ketel rebusan. satu buah jembatan lori terdapat di daerah pemasukkan lori ke
dalam ketel rebusan, dan satu jembatan lagi terdapat di pintu pengeluaran lori.
D. Blow Down Pit dan Silincer.
Blow down pit
dibuat dibawah tanah dengan kapasitas 40 m3, data-data teknik Blow
down Pit :
Bak
Blow down pit dibuat di bawah tanah ( Underground ) dan terdiri dari 2
kompartment.
Tebal lantai, dinding dan tutup 200 mm
Kompartment pertama berukuran 2500 mm x 6000 mm x 2000 mm.
Kompartment kedua, berukuran 2500 mm x 2000 mm 2000 mm dan dilengkapi
dengan cerobong dari bahan besi pelat setebal 6 mm berukuran 1500 mm x 6000 mm.
E. Sludge
Condensate Pit.
Bak kondensat dibuat di bawah tanah dengan kapasitas 30 m3 ,
tebal lantai dan dinding 150 mm, berukuran 2500 mm x 6000 mm x 2500 mm.
SISTEM KERJA REBUSAN
Proses perebusan TBS di dalam ketel rebusan sangat berpengaruh terhadap
kualitas dan hasil produksi TBS yaitu
CPO dan kernel/inti. Oleh karena itu perebusan TBS di dalam Sterilizer harus
sesuai dengan norma-norma proses dan prosedur kerja yang ada. Selain itu,
tekanan steam yang akan dipergunakan untuk perebusan TBS harus cukup dan stabil
sehingga proses perebusan dapat berjalan baik.
Sistem perebusan yang dipergunakan di PKS PTNJ adalah sistem perebusan
Tripple peak ( tiga puncak ) dengan waktu perebusan ( Cycle
Time ) selama 80 menit, yang terbagi menjadi beberapa periode yaitu :
§ Periode I : Sequezing time,yaitu
proses pemasukan steam yamng diberi simbol S1, perode ini
berlangsung mulai dari pemasukkan steam puncak pertama, pembuangan udara dan
kondensat sampai pada saat puncak ketiga pemasukan steam dan masuk ke peride S2.
Periode ini berlangsung selama S1
= 35 menit.
§ Periode II : Holding Time.,
yaitu proses penahanan tekanan steam yang diberi simbol S2.
merupakan proses penahanan tekanan steam mulai dari puncak ketiga pada saat tekanan 3 Kg/cm2 sampai
berakhirnya masa penahanan steam dan pengeluaran steam sampai tekanan 0 Kg/cm2.
Pada
periode ini dilakukan pembuangan kondensat dan pemasukkan steam yang
dipertahankan agar tekanan steam sekitar 3 Kg/cm2, periode penahanan
steam berlangsung selama S2 = 35 menit termasuk pembuangan steam dan
kondensat sampai tekanan 0 Kg/cm2.
§ Periode III :
Merupakan proses setelah berakhirnya periode Holding Time, pada saat
tekanan steam 0 kg/cm2 yang
diberi simbol W1. Pada perode ini berlangsung proses pengeluaran TBS
yang sudah masak dan pemasukkan TBS baru yang akan masuk ke Sterilizer, sampai
pada persiapan untuk perebusan putaran selanjutnya. W1 = 10 menit.
Langkah-langkah
kerja perebusan
- Puncak pertama : pemasukkan steam sampai
tekanan 1,5 Kg/cm2 . Katup steam masuk dibuka , katup steam buang
dan katup kondensat tertutup.
- Pembuangan udara: Katup stem masuk
ditutup, katup kondensat dibuka terlebih dahulu sehingga udara dapat terbuang
setelah itu baru dilakukan pembuangan steam sampai tekanan 0 Kg/cm2.
- Puncak kedua. : Pemasukkan steam sampai
tekanan 1,8 Kg/cm2. Katup steam masuk dibuka , katup exhaust dan
katup kondensat ditutup.
- Pembuangan steam dan kondensat:
Katup steam masuk ditutup, sedangkan katup exhaust dan katup kondensat dibuka
sampai tekanan steam tersebut turun sampai 0 Kg/cm2.
- Puncak ketiga : Pemasukkan steam sampai
tekanan 3 Kg/cm2 dan masuk pada periode Holding time. Dimana tekanan
steam dipertahankan sekitar 3 Kg/cm2 dan dilakukan sesekali
pembuangan kondensat. Katup steam masuk dan katup kondensat dibuka, sedangkan
katup exhaust ditutup.
Periode
penahanan steam ini berlangsung selama 35 menit. Termasuk didalamnya pembuangan
kondensat dan disusul pembuangan steam selama 5 menit diakhir periode holding
time sampai tekanan 0 Kg/cm2.
- Setelah
tekanan steam 0 kg/cm2, TBS yang telah masak dikeluarkan dan
memasukkan TBS baru yang akan direbus. sampai pada persiapan perebusan untuk putaran
selanjutnya.
EKSPERIMEN
a. Penentuan
jumlah air kondensat.
No
|
TBS
( Kg
)
|
TBR
( Kg
)
|
Kondensat
( Kg
)
|
persentase
Kondensat
|
1
|
14,5
|
12,6
|
1,9
|
13,10
%
|
2
|
15,6
|
13,4
|
2,2
|
14,10
%
|
3
|
11,3
|
9,5
|
1,8
|
15,93
%
|
4
|
9,6
|
8,5
|
1,1
|
11,46
%
|
5
|
19,7
|
16,8
|
2,9
|
14,72
%
|
Keterangan
: TBS =
Berat tandan buah segar
TBR = Berat
TBS setelah direbus
Kondensat
= Jumlah air kondensat
Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, jumlah air kondensat dari TBS didalam ketel rebusan berkisar antara
11,46 % sampai dengan 15,93 %.
b. Perhitungan
kadar air, kadar minyak dan NOS dalam air kondensat.
STR
|
puncak
|
Berat sampel ( gr )
|
O i l
( gr
)
|
Kadar air ( % )
|
Kadar minyak ( % )
|
N O S
( gr
)
|
||
Basah
|
Kering
|
Basah
|
Kering
|
|||||
1
|
I
|
10,8052
|
0,4711
|
0,1068
|
95,64
|
0,98
|
22,67
|
0,3640
|
II
|
10,1597
|
0,4262
|
0,0605
|
95,80
|
0,59
|
14,19
|
0,3657
|
|
III
|
10,9676
|
0,7678
|
0,1305
|
93,00
|
1,19
|
17,81
|
0,6373
|
|
2
|
I
|
10,5630
|
0,4023
|
0,0857
|
96,19
|
0,81
|
21,30
|
0,3166
|
II
|
10,6615
|
0,4733
|
0,0684
|
95,56
|
0,64
|
14,45
|
0,4049
|
|
III
|
10,8339
|
0,6145
|
0,1213
|
94,33
|
1,12
|
19,74
|
0,4932
|
Sampel basah :
Berat sampel kondensat
Sampel
kering : Berat sampel kondensat setelah diuapkan didalam Desicator.
Oil
/ Minyak : Minyak yang didapat dari sampel setelah
diekstraksi.
Kadar air : Kandungan
air didalam sampel kondensat
Kadar minyak :
Kandungan minyak yang terdapat
dalam sampel kondensat
setelah diekstraksi.
NOS : Padatan bukan minyak ( Non Oil Solid ) yang
terkandung dalam sampel.
c. Perhitungan
Kapasitas total rebusan.
Waktu
yang dibutuhkan untuk proses perebusan mulai dari buah masuk, pemasukkan steam
sampai buah itu masak dan dikeluarkan dari ketel rebusan adalah waktu putaran
perebusan ( Cycle Time ) = S1
+ S2 + W1 menit.
Kapasitas rebusan = 60 N L
S1 + S2 + W1
dimana : S1 = 35 menit
S2
= 35 menit
W1
= 10 menit
N
= Jumlah unit ketel rebusan yang
dioperasikan
L
= Kapasitas ketel rebusan.
(
diasumsikan 1 lori bermuatan 6,2 Ton TBS )
Kapasitas
rebusan =
60 N L
S1 + S2 + W1
=
60 . 2 . 43,4
35 + 35 + 10
= 5208
80
= 65,1 Ton TBS/Jam
Jadi
kapasitas perebusan TBS dari 2 unit ketel rebusan dengan waktu putaran
perebusan ( Cycle Time ) 80 menit adalah 65,1 Ton TBS/Jam.
Kesimpulan
1. Sistem
perebusan yang dipergunakan adalah sistem perebusan Tripple peak dengan waktu
perebusan ( Cycle Time ) selama 80
menit, yang terbagi menjadi beberapa periode yaitu S1 Sequezing time, S2
Holding time, dan W1 masa berakhirnya proses perebusan dan persiapan
untuk putaran perebusan selanjutnya.
2. Air
kondensat yang terbuang selama proses perebusan didalam ketel rebusan berkisar
antara 11,46 % s/d 15,93 % dari berat TBS tersebut.
3. Pada
air kondensat masih terkandung kadar minyak dan perlu dilakukan pengutipan
minyak didalam bak Fit. Kadar minyak yang terkandung didalam air kondensat pada
pembuangan kondensat puncak pertama ± 0,89 %, pada pembuangan kondensat puncak
kedua ± 0,61 %, sedangkan pada pembuangan kondensat puncak
ketiga kadar minyaknya ± 1,16 %.
4.
Kapasitas
olah rebusan untuk waktu putaran perebusan ( Cycle Time ) 80 menit dengan 2
unit ketel rebusan adalah 65,1 Ton TBS/Jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar