Jumat, 30 Oktober 2015

Flow Proses Kernel Station


Stasiun Kernel

STASIUN KERNEL

Dari proses pengempaan di stasiun kempa akan menghasilkan minyak mentah dan ampas press ( Nut dan Fibre Press ). Selanjutnya minyak mentah akan masuk ke stasiun klarifikasi untuk proses pemurnian minyak, sedangkan ampas press yang terdiri dari nut dan fibre press akan masuk ke stasiun biji dan inti untuk diproses lebih lanjut sehingga dihasilkan inti kelapa sawit.

Secara garis besar proses pengolahan inti di stasiun nut dan kernel melalui beberapa tahap-tahap pengolahan, yaitu :
·         Pemisahan antara nut dengan fibre press
·         Pemecahan biji / nut, sehingga inti dapat keluar dari cangkangnya
·         Pemisahan antara inti dengan cangkangnya
·         Pengeringan inti di dalam Silo untuk mengurangi kadar air di dalam inti
·         Pengiriman inti

Pada pengolahan inti kelapa sawit di stasiun biji dan inti, yang harus diperhatikan adalah pengendalian kernel losses dan kadar kotoran yang terdapat pada inti. Kernel losses pada stasiun pengolahan biji dan inti umumnya terdapat pada Fibre Cyclone, Separating System maupun pada Claybath. Diperlukan pengawasan yang optimal dari operator dan quality control, sehingga kernel losses dapat ditekan serendah mungkin. Kadar kotoran yang terdapat pada inti juga harus diperhatikan, agar inti yang dihasilkan bersih dan tidak melebihi batasan kadar kotoran yang ada.

Pengendalian kernel losses
a.       Pada fibre cyclone dan separating system : mengatur volume dan kecepatan angin didalam sistem sehingga didapat kekuatan isap dari fan yang sesuai, yaitu dengan cara merubah setelan luasan penampang melintang di dalam kolom dan damper.  
b.       Pada Claybath : Menjaga agar berat jenis larutan di dalam claybath tetap sesuai, dimana antara cangkang dengan inti dapat terpisahkan. Inti dapat mengapung dipermukaan larutan, sedangkan cangkang dapat mengendap ke dasar bak claybath.

1.       Pemisahan nut dan fibre press

a.       Cake Breaker Conveyor ( CBC )
Ampas press yang keluar dari screw press terdiri dari serat dan biji yang masih mengandung kadar air yang tinggi dan masih berbentuk gumpalan–gumpalan. Oleh sebab itu perlu dipecah dengan alat pemecah gumpalan ampas press yaitu Cake Breaker Conveyor.

CBC merupakan konveyor penghantar ampas press dari stasiun kempa menuju ke kolom depericarper di stasiun biji dan inti, sekaligus berfungsi sebagai pemecah gumpalan – gumpalan cake tersebut. Pemecahan gumpalan ampas press yang sempurna dapat memudahkan proses pemisahan serat dan biji di dalam depericarper, dimana serat (fibre press) dapat terhisap dan terangkat ke atas sedangkan biji akan jatuh  dan akan di poles di dalam polishing drum.

Data – data teknik Cake Breaker Conveyor :
-          Diameter conveyor 800 mm dan panjang 20000 mm
-          Dinding talang konveyor terbuat dari besi pelat setebal 8 mm dan dilengkapi dengan pelat liner setebal 6 mm dari bahan wear plate ( tahan gesek )
-          Daun screw conveyor tipe Cut flight dari bahan besi pelat setebal 10 mm dan poros dari pipa baja diameter 4”
-          Digerakkan oleh geared motor yang dikopelkan langsung
        Elektromotor        : WESTERN Electric, 3 ph induction motor 18,5 kW; 50 Hz; 400 Volt; 1471 rpm.
        Gearbox                : brevini, gear ratio 21,09; input 1500 rpm

c.        Depericarper
Gumpalan ampas press yang telah dipecahkan di CBC kemudian akan dipisahkan antara fraksi ringan dan fraksi berat di dalam kolom depericarper. Fraksi ringan terdiri dari serat (fibre), pecahan cangkang, inti pecah kecil dan debu. Fraksi berat adalah biji bulat, biji pecah, inti bulat dan inti pecah.
Fraksi ringan dari kolom depericarper akan terhisap naik dan masuk ke dalam Fibre cyclone, lalu akan jatuh melalui airlock menuju fibre and shell conveyor untuk bahan bakar Boiler. Fraksi berat akan jatuh dan masuk ke dalam polishing drum, yang bertujuan untuk menghilangkan serat-serat yang masih melekat pada biji.
Kolom depericarper merupakan tipe isap yang terbuat dari besi pelat setebal 5 mm. Kolom dengan posisi vertical dan terdapat penampang melintang untuk pengaturan volume / kecepatan udara didalam kolom. Depericarper dilengkapi kaca tembus pandang yang anti pecah untuk pemeriksaan.

d.       Polishing Drum
Polishing drum adalah mesin pemoles biji yang bertujuan untuk membersihkan serat-serat yang masih melekat pada biji. Selain itu juga untuk memisahkan partikel-partikel besar yang terbawa bersama biji seperti batu-batuan, besi, tandan dan tangkai yang akan keluar dari ujung polishing drum.
Polishing drum merupakan drum berputar dengan posisi horizontal yang berputar melalui tumpuan rel drum dan 4 buah roda penahan yang berputar dari bearing dan frame. Terdapat sirip-sirip disepanjang sisi drum sebagai pengangkat dan penghantar biji. Di dalam polishing drum terdapat hisapan angin yang bertujuan untuk menarik serat-serat halus yang masih terdapat pada biji, hisapan angin tersebut berasal dari fibre cyclone fan.

Data-data teknik Polishing drum :
-          Polishing drum adalah model pedestal tanpa poros.
-          Dimensi drum adalah panjang 8000 mm dan diameter drum 1060 mm.
-          Drum terbuat dari besi pelat setebal 8 mm dan terdapat sirip-sirip terbuat dari besi siku yang dilaskan ke drum.
-          Pada bagian akhir drum terdapat lubang-lubang berbentuk oval dengan ukuran 30 x 50 mm sebagai tempat pengeluaran nut yang telah dipoles.
-          Terdapat kisi-kisi berlubang dengan diameter 6 mm untuk tempat mengeluarkan kernel pecah
-          Terdapat  4 roda penahan dan rel drum terbuat dari cast iron ( besi tuang ) lengkap dengan bearing dan frame.
-          Digerakkan oleh 10 Hp electromotor melalui gearbox, cast iron, sproket dan rantai
        Elektromotor        : MEZ, 3~ motor 10 hp; 7,5 kW; 50 hz; 380 Volt; 1455 rpm
        Gearbox                : brevini, gear ratio 29,94

e.        Nut Auger Conveyor
Biji atau nut yang telah dipoles di dalam polishing drum kemudian akan keluar dari ujung pengeluaran polishing drum dan masuk ke nut auger conveyor untuk menghantar biji ke nut transport system. Nut auger conveyor  merupakan conveyor dengan tipe ulir.

Data-data teknik nut auger conveyor :
-          Diameter talang 350 mm dengan panjang 1600 mm.
-          Talang terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dan di bagian atas diperkuat dengan besi siku 50 x 50 x 5 mm.
-          Daun ulir terbuat dari besi pelat setebal 6 mm yang dilaskan pada poros pipa steam sch 80 diameter 60 mm yang berputar pada bearing.
-          Dilengkapi dengan corong pengeluaran ke pneumtic nut transport.
-          Digerakkan oleh 3 Hp geared motor di kopelkan langsung
        Elektromotor        : Sumitomo, induction motor 3 Hp; 50 Hz; 380 Volt; 1430 rpm
        Gearbox                : Sumitomo, CycloDrive Gear ratio 29; input 2,2 kW

f.        Fibre Cyclone, Fan dan Airlock
Fraksi ringan yang terdiri serat, pecahan cangkang halus dan debu yang terdapat pada kolom depericarper dan polishing drum akan terhisap oleh Fibre cyclone fan. Fraksi ringan tersebut akan terhisap naik menuju Fibrer cyclone melalui ducting Fibre transport  yang menghubungkan antara kolom depericarper dengan Fibre cyclone, kemudian material tersebut akan jatuh dan masuk ke Fibre shell distribution conveyor melalui air lock yang terdapat di bagian bawah Fibre cyclone.

Data-data teknik Fibre Cyclone :
-          Fibre cyclone merupakan tipe isap dengan kapasitas 6,5 ton fibre per jam.
-          Siklon mempunyai ukuran diameter 3000 mm terbuat dari besi pelat setebal 8 mm.
-          Di bagian bawah puncak siklon berbentuk kerucut terbalik dilengkapi dengan airlock. Pada bagian kerucut akan dilapisi liner setebal 6 mm dari bahan wear plate.
-          Terhubung dengan kolom depericarper melalui ducting pneumatic fibre transport yang berdiameter 800 mm.
-          Terhubung dengan  Fibre cyclone fan melalui ducting isap dengan diameter 800 mm
-          Dilengkapi dengan klep pengatur kecepatan udara pada pneumatic fibre transport

Airlock fibre cyclone terdapat di bagian bawah Fibre cyclone untuk mengatur pengeluaran fibre ke Fibre shell distribution conveyor.

Data-data teknik Airlock fibre cyclone :
-          Diameter airlock 800 mm
-          Terbuat dari besi pelat setebal 10 mm dan 8 mm
-          Mempunyai 6 buah kipas yang dilas ke poros berdiameter 65 mm
-          Dilengkapi dengan Flanged Bearing sebagai penyangga poros
-          Digerakkan oleh 10 Hp geared motor melalui sproket dan rantai
        Elektromotor        : Sumitomo, Induction motor 7,5 kW; 50 Hz; 380 – 415 Volt; 1450 rpm
        Gearbox                : Sumitomo, Cyclo Drive Gear ratio 43; input 7,5 kW; 1500 rpm

Data-data teknik Fibre Cyclone Fan :
-          Fibre cyclone fan model isap dengan kapasitas 52000 m3 udara per jam dengan tekanan statis 200 mm. w.g
-          Rotor kipas dan poros terbuat dari bahan besi. Mulut kipas udara terhubung dengan Fibre cyclone melalui ducting isap udara
-          Pada pengeluaran udara terdapat alat pengatur tekanan udara
-          Digerakkan oleh electromotor melalui pulley dan belt
        Fibre Cyclone Fan               : PHOENIX, James Howden SDN,BHD.
                                                         Fan size SWS 1402; type A; class 2  motor Hp 60 Hp x 4p
        Elektromotor                        : Electrim Electric Motor    Type Em. 225 m4 ; 60 Hp 
 83-76 ampere; 50 Hz; 380-420 V; 1480 rpm


2.       Pemecahan nut / biji

a.       Pneumatic nut transport
Nut yang telah dipoles di dalam polishing drum selanjutnya akan dibawa atau dihantar oleh nut auger conveyor untuk selanjutnya masuk ke pneumatic nut transport untuk proses pengangkatan nut melalui destoner sistem.

Pneumatic nut transport merupakan alat untuk menghantar nut/biji dari polishing drum menuju ke nut silo. Pneumatic nut transport terdiri dari kolom destoner, ducting siklon biji dan destoner air lock. Proses pengangkatan nut dalam destoner sistem berasal dari hisapan angin dari Nut Transport Fan.

Data-data teknik kolom destoner
-          Kapasitas 8 ton biji per jam
-          Kolom berbentuk silinder dengan ukuran diameter 2000 mm terbuat dari besi pelat setebal 6 mm
-          Terhubung dengan Siklon biji melalui ducting nut transport setebal 5 mm berdiameter 350 mm

Data-data teknik Siklon biji :
-          Siklon biji model isap dengan kapasitas 8 ton biji per jam
-          Terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dengan diameter siklon 1350 mm
-          Pada bagian dalam berbentuk silinder, dilengkapi dengan pelat aus setebal 5 mm
-          Pada bagian bawah dilengkapi dengan sebuah air lock dan corong pengeluaran menuju ke nut grading
Pada pneumatic nut transport terdapat dua unit airlock. Yang pertama terdapat di Siklon biji ( Destoner airlock no 1 ) yang akan masuk ke nut grading sedangkan airlock lainnya terdapat pada siklon yang akan masuk ke fibre shell distribution conveyor ( Destoner airlock no 2 ).

Data-data teknik destoner airlock :
-       kapasitas 8 ton biji per jam
-          terbuat dari besi pelat setebal 8 mm dan 6 mm dengan ukuran diameter 400 mm
-          mempunyai enam ( 6 ) kipas terbuat dari besi pelat
-          dilengkapi dengan flens penyambung masuk dan keluar
-          pada bagian badan dinding samping dilengkapi dengan flanged sealed ball bearing tempat poros berputar
-          air lock I                        : digerakkan oleh geared motor yang dikopelkan langsung
-       air lock II                      : digerakkan oleh geared motor melalui sproket dan rantai
-       Elektromotor               : Sumitomo, Induction motor 1,5 kW;50 Hz; 380-415 Volt; 1430 rpm
        Gearbox                        : Sumitomo, Cyclo Drive Gear ratio 29; input 1,5 kW; 1500 rpm

Data-data teknik Nut Transport Fan :
-          Kipas tipe isap dengan kapasitas 18000 m3 udara per jam
-          Tekanan statis 500 mm wg
-          Putaran kipas 1480 rpm
-          Digerakkan oleh electromotor melalui pulley dan belt
        Nut Transport Fan               : PHOENIX, James Howden SDN,BHD.  Fan size GH 23; Class 3;
                                                          motor   75 Hp x 4p
           
b.       Nut grading
Sebelum proses pemecahan nut, terlebih dahulu dilakukan seleksi (grading) berdasarkan ukuran nut dengan menggunakan alat nut grading. Nut grading merupakan drum berputar yang berlubang-lubang untuk memilih atau memisahkan nut yang akan masuk ke nut silo berdasarkan dari ukuran diameter nut tersebut.

Ukuran lubang dari nut grading berbeda-beda. Nut yang diseleksi terdiri dari tiga fraksi yaitu fraksi kecil, sedang dan besar. Semakin lama nut berada dalam drum dan dengan putaran drum yang sesuai maka kesempatan nut untuk lolos dari lubang yang sesuai semakin tinggi. Sehingga nut yang akan masuk ke nut silo dapat terpisah secara baik sesuai ukurannya . Nut tersebut dipisahkan agar memudahkan dalam proses pemecahan nut di dalam nut cracker dan ripple mill.

Data-data teknik nut grading drum :
-          Nut grading drum tipe rotary drum terletak di bagian atas nut silo. Diameter drum 1000 mm dan panjang 4600 mm
-          Putaran nut grading ± 15 rpm. Kapasitas 8 ton biji per jam
-          Drum dibuat berbentuk saringan yang berputar dengan ukuran lubang sesuai dengan diameter nut yang akan diseleksi. Fraksi kecil ukuran lubangnya < 15 mm, fraksi sedang ukurannya 15-25 mm, dan fraksi besar, > 25 mm akan keluar melalui ujung drum
-          Terdapat spider dan sirip-sirip penghantar pada bagian dalam drum
-          Drum akan berputar pada poros, dan dilengkapi dengan spring loaded roller untuk menekan biji yang sangkut di lubang saringan
-          Digerakkan oleh geared motor melalui sproket dan rantai
        Elektromotor        : Sumitomo, Induction motor 3,7 kW; 50 Hz; 1430 rpm
        Gearbox                : Sumitomo, Cyclo Drive  Gear ratio 43; input 3,7 kW; 1500 rpm

c.        Nut silo
Nut yang telah dipisah-pisahkan dari nut grading drum selanjutnya akan masuk dan ditampung dalam nut silo. Nut tersebut akan ditampung dan diperam didalam nut silo yang tujuannya adalah untuk fermentasi nut agar memudahkan dalam proses pemecahan nut nantinya di dalam ripple mill dan cracker. Nut silo berbentuk persegi panjang dengan tiga kompartement dan berkapasitas total 80 m3

Data-data teknik Nut silo :
-          Silo berbentuk balok persegi panjang, bahagian bawah berbentuk limas terbalik terbuat dari besi pelat setebal 6 mm dan dilengkapi lubang pengeluaran di bagian bawah
-          Dinding silo terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dan diperkuat dengan besi UNP 120
-          Dilengkapi dengan plat form tempat kedudukan ripple mill dan cracker.


d.       Ripple mill dan Nut cracker
Setelah dari nut silo, kemudian nut akan masuk ke mesin pemecah biji, yaitu Ripple mill dan nut cracker. Pada dasarnya alat ini mempunyai fungsi yang sama yaitu memecahkan biji/nut sehingga inti dapat dikeluarkan dari cangkangnya.

Ripple mill
Terdiri dari dua bagian yaitu rotating rotor dan stationary plate. Rotating rotor terdiri dari 36 batang rotor yang terdiri dari 2 lapis, 18 batang dipasang di dalam dan 18 batang dipasang pada bagian luar. Stationary plate merupakan pelat dinding penahan dengan permukaannya yang bergerigi.
Mekanisme pemecahan biji yaitu dengan cara menekan nut dengan rotor pada dinding yang bergerigi dan menyebabkan nut pecah. Efesiensi  pemecahan nut pada alat ini dipengaruhi oleh kecepatan putar rotor, jarak antara rotor dengan pelat penahan, kondisi rotor dan ketajaman gerigi pelat penahan. Selain itu kondisi nut juga dapat mempengaruhi efesiensi pemecahan biji, bentuk biji yang gepeng dan lonjong serta kurang matang akan menyebabkan efesiensi pemecahan  yang rendah.
Ripple mill digerakkan masing – masing oleh electromotor melalui pulley dan belt.

Data-data teknik Ripple mill :
o    Ripple mill no 1
V cracker ( Power 10 hp; 1000 rpm; capacity 6 ton)
Elektromotor : TECO, 3 phase motor
                            ( 10 Hp; 7,5 kW; 50 hz; 1450 rpm )
o    Ripple mill no 2
Foong Engineering & Construction works SDN,BHD
            Hp    : 15 HP x 1450 rpm
            Rpm : 960 rpm
Elektromotor : TECO, 3 phase motor
                              ( 15 Hp; 11 kW; 50 Hz; 1455 rpm )
o    Ripple mill no 3
Elektromotor : A E B
                              ( 11 kW; 15 Hp; 50 Hz; 1450 rpm )
Nut cracker
Mekanisme pemecahan nut dengan nut cracker yaitu didasarkan pada kecepatan putar, radius dan massa nut yang akan dipecahkan. Nut di dalam nut cracker akan dipecahkan dengan sistem lemparan biji ke dinding penahan nut cracker. Karena faktor massa merupakan faktor yang selalu berubah-ubah maka perlu dilakukan pengelompokkan nut, yaitu pada alat nut grading. Karena nut telah dikelompokkan menjadi tiga fraksi maka cracker akan disediakan untuk masing-masing fraksi ukuran nut.

e.        Cracked Mixture Conveyor
Setelah proses pemecahan biji di dalam ripple mill dan nut cracker, nut yang telah dipecahkan yang terdiri dari cangkang pecah dan inti akan masuk dan dihantar dengan Cracked mixture conveyor ( Konveyor biji pecah ). Cracked mixture conveyor merupakan konveyor biji pecah dengan tipe ulir yang berfungsi untuk menghantar nut pecah tersebut menuju ke separating system.

Data-data teknik Cracked mixture conveyor :
-          Kapasitas 8 ton biji pecah per jam
-          Daun ulir terbuat dari pelat besi setebal 6 mm yang dilaskan pada poros pipa steam sch 80 berdiameter 60 mm yang berputar pada bearing
-          Diameter talang 400 mm dengan panjang 8000 mm. Talang terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dan pada bagian atas diperkuat dengan besi siku 50 x 50 x 5 mm
-          Dilengkapi dengan pelat aus setebal 6 mm
-          Dilengkapi dengan corong pengeluaran ke separating system
-          Digerakkan oleh geared motor yang dikopelkan langsung
        Elektromotor        : Sumitomo, Induction motor 5,5 kW; 50 Hz; 1430 rpm
        Gearbox                : Sumitomo, Cyclo Drive Gear ratio 29; input 5,5 kW; 1450 rpm



3.       Pemisahan inti dengan cangkang

a.       Separating system
Pemisahan antara cangkang dengan inti yang telah melalui proses pemecahan biji selanjutnya akan masuk ke separating system. Pemisahan inti dan cangkang pada separating system adalah pemisahan dengan menggunakan hisapan angin dari Fan. Dengan adanya perbedaan massa dari fraksi maka akan akan terpisahkan antara fraksi ringan, fraksi sedang dan fraksi berat. Disamping massa dari material tersebut juga dipengaruhi oleh bentuknya. Material yang berbentuk lempengan lebih mudah terhisap dan dapat dipisahkan.

Pada separating system terdapat dua tahap pemisahan inti dengan cangkangnya yaitu separating system I dan separating system II.
o    Separating system I
Hisapan angin pada separating system  I merupakan upaya untuk menghilangkan / menarik fraksi ringan seperti pecahan cangkang halus, serat dan debu yang akan terhisap naik. Fraksi sedang yang terdiri dari inti bulat berukuran kecil dan sedang, inti pecah, cangkang pecah, dan nut kecil. Fraksi tersebut akan terhisap naik dan jatuh pada bagian atas kolom vertical separating dan melalui airlock akan masuk ke separating system II. Sedangakan fraksi berat yang terdiri dari inti bulat besar, nut dan broken nut akan jatuh pada bagian bawah kolom dan masuk ke Tromol inti.

Data-data teknik kolom Vertikal dan ducting : 
-          Dimensi kolom adalah 250 mm x 250 mm x 3000 mm
-          Pada bagian atas kolom akan dihubungkan dengan ducting transport yang menuju ke siklon cangkang
-          Kolom dilengkapi dengan pengatur kecepatan angin dengan cara mengatur pelat dinding bagian belakang yang akan mengatur luasan penampang melintang kolom. Penampang melintang kolom dibuat berbentuk empat persegi panjang
-          Terdapat ducting transport untuk menghantar cangkang dari kolom vertical ke siklon cangkang
-          Kolom dan ducting terbuat dari besi pelat setebal 4 mm
-          Diameter ducting transport 600 mm dan pada bagian belakang ducting berbentuk bulat.
-          Terdapat ducting isap yang menghubungkan siklon cangkang dengan Fan. Ducting berbentuk bulat dengan diameter 600 mm yang terbuat dari besi pelat setebal 5 mm.

Airlock
Terdapat dua (2) unit airlock yang berdiameter 400 mm. Airlock pertama terdapat pada lubang laluan masuk dan keluar yang akan masuk ke kolom separating system II    ( 1st stage separating a.l ), sedangkan airlock lainnya terdapat pada bagian bawah siklon cangkang ( 1st sheel cyclone airlock ).

Data-data teknik airlock :
-          Terbuat dari besi pelat setebal 8 mm dan 6 mm
-          Dilengkapi dengan flens penyambung
-          Pada 1st stage separating airlock merupakan tipe ulir yang dikopelkan langsung dengan geared motor
-          Pada 1st sheel cyclone airlock, bagian badan dinding samping dilengkapi dengan flenged sealed ball bearing tempat poros berputar dan terdapat 6 kipas yang terbuat dari besi pelat. Airlock digerakkan oleh geared motor melalui sproket dan rantai
-          Digerakkan masing-masing oleh 2 Hp geared motor
        Elektromotor            : Sumitomo, Induction motor. ( 1,5 kW; 50 hz; 380 Volt; 1430 rpm )
        Geared motor           : Sumitomo, Cyclo Drive Gear ratio 29; input 1,5 kW; 1500 rpm

Siklon cangkang
Satu unit siklon model isap dimana pada bagian atas dihubungkan dengan aliran udara masuk melalui ducting isap yang terhubung dengan 1st stage shell fan.

Data-data teknik siklon cangkang :
-          Diameter siklon 1350 mm terbuat dari besi pelat setebal 5mm
-          Dilengkapi dengan flens penyambung untuk airlock

 Data-data teknik 1st stage shell fan :
-          Kipas model isap dengan kapasitas 15000 m3 udara per jam , pada tekanan static 250 m wg dengan putaran impeller 2100 rpm
-          Casing dan impeller terbuat dari besi pelat frame dan besi profil UNP 150
-          Digerakkan oleh 40 Hp electromotor melalui belt dan pulley
        Elektromotor                        : Elektrim Electric Motor ( 30 kW; 50 hz; 380-420 Volt; 1475 rpm )
        1st Stage Shell Fan               : PHOENIX, James Howden SDN,BHD
                                                          ( Fan size GH 19; Class 2; 40 Hp x 4p )

o    Separating system II
Hisapan angin pada separating system II bertujuan untuk memisahkan cangkang dengan inti. Dalam hal ini terjadi pemisahan cangkang dengan hisapan, yaitu karena bentuknya yang lempeng dan tipis mudah terangkat ke atas akibat hisapan, sedangkan inti yang umumnya bulat dan tebal akan jatuh ke bagian bawah kolom separating dan masuk ke tromol inti.

Pada separating system II terjadi pemisahan inti dengan cangkang menjadi tiga fraksi . fraksi ringan yaitu cangkag pecah kecil dan tipis, debu dan serat akan terhisap naik yang selanjutnya akan masuk ke siklon cangkang. Fraksi sedang yang terdiri dari inti berukuran kecil, cangkang pecah besar, broken nut akan terhisap naik ke ujung kolom vertical dan akan jatuh melalui air lock ( 2nd stage separating airlock) menuju ke Claybath untuk proses pemisahan kembali.

Hisapan yang terlalu kuat akan menyebabkan inti ikut terangkat ke atas dan menyebabkan kernel losses yang tinggi, sedangkan jika hisapan terlalu lemah maka pada inti akan dijumpai banyak cangkang.
Separating system terdiri dari kolom vertical, airlock, siklon cangkang, ducting, dan Fan.

Data-data teknik kolom vertical dan ducting transport :
-          Kolom terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dengan bentuk potongan melintang empat persegi panjang . dimensi kolom 250mm x 250mm x 450mm
-          Dilengkapi dengan pengatur kecepatan angin di dalam kolom dengan jalan mengatur sliding back plate yang akan merubah luasan penampang melintang kolom
-          Pada bagian atas terhubung dengan siklon cangkang melalui ducting transport yang berdiameter 500 mm terbuat dari bahan besi pelat setebal 5 mm.

Airlock
Terdapat dua (2) unit airlock. Yang pertama dalah 2nd stage separating air lock yang terdapat pada laluan masuk dan keluar dari kolom vertical yang akan menuju ke Claybath, sedangkan satu unit lagi terdapat pada bagian bawah siklon cangkang.

Data-data teknik airlock :       
-          Terbuat dari besi pelat setebal 8 mm dan 6 mm
-          Mempunyai enam (6) buah kipas terbuat dari besi pelat dan dilengkapi dengan flens penyambung untuk laluan masuk dan keluar
-          Bagian badan dinding samping dilengkapi dengan flenged sealed ball bearing tempat poros berputar dan terdapat 6 kipas yang terbuat dari besi pelat. Airlock digerakkan oleh geared motor melalui sproket dan rantai
-          Digerakkan masing-masing oleh 2 Hp geared motor
        Elektromotor                        : Sumitomo, Induction motor.  ( 1,5 kW; 50 hz; 380-415 Volt; 1430 rpm )
        Geared motor                       : Sumitomo, Cyclo Drive Gear ratio 29; input 1,5 kW; 1500 rpm

Siklon cangkang
Satu unit siklon model isap dimana pada bagian atas dihubungkan dengan aliran udara masuk melalui ducting isap yang terhubung dengan 2nd  stage shell fan.

Data-data teknik siklon cangkang dan ducting isap :
-          Diameter siklon 1350 mm terbuat dari besi pelat setebal 5 mm
-          Dilengkapi dengan flens penyambungan untuk airlock pada bagian bawah puncak siklon berbentuk kerucut
-          Terdapat ducting isap dibagian atas siklon yang menghubungkan dengan 2nd Stage Shell Fan terbuat dari besi pelat setebal 5 mm.

Data-data teknik 2nd Stage Shell Fan :
-          Kipas centrifugal model isap dengan kapasitas 15000 m3 udara per jam dengan static pressure 250 mm wg
-          Casing, impeller dan poros terbuat dari besi pelat
-          Digerakkan oleh 40 Hp electromotor melalui belt dan pulley
        2nd Stage Shell Fan             : PHOENIX, James Howden SDN, BHD
                                                          ( Fan size GH 19; Class 2; 40 Hp x 4 p )
         Elektromotor                       :  Electrim Electric Motor
                                                  Type Em 200L-4 (30 kW; 50 hz; 380-420 Volt; 1475 rpm)

b.       Tromol inti
Fraksi berat yang terdiri dari inti bulat, nut bulat, dan broken nut dari separating system akan jatuh dan masuk ke tromol inti. Tromol inti merupakan alat berbentuk drum yang berputar berfungsi untuk memisahkan antara inti dengan nut. Inti akan keluar melalui lubang-lubang saringan yang terdapat pada drum dan masuk ke corong penampungan yang selanjutnya akan masuk ke Wet Kernel Conveyor. Sedangkan nut bulat dan nut pecah serta cangkang pecah besar akan keluar dari ujung pengeluaran tromol inti.

Data-data teknik tromol inti :
-          Kapasitas 3 ton inti per jam
-          Tromol terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dan dilengkapi dengan dua set spider
-          Poros drum terbuat dari besi as diameter 60 mm
-           Dilengkapi dengan corong penampungan inti dan nut tak pecah
-          Digerakkan oleh 3 Hp geared motor melalui sproket dan rantai
        Elektromotor        : Sumitomo, Induction motor( 2,2 kW; 50 hz; 1430 rpm )
        Gearbox                                : Sumitomo, Cyclo Drive ( Gear ratio 43; input 2,2 kW; 1500 rpm )

c.        Claybath
Hasil proses pemecahan biji dari alat pemecah biji kemudian akan masuk ke proses pemisahan cangkang dan inti. Inti dan cangkang tersebut akan masuk ke separating system dan sebagian lagi akan masuk ke bak Clay bath.  Umpan yang masuk ke dalam bak Claybath adalah berasal dari Fraksi sedang yang keluar dari separating system II, yaitu inti berukuran sedang , cangkang pecah besar, broken nut. Material tersebut dimasukkan ke dalam claybath yang berisi larutan dari Calsium Carbonat ( CaCo3 ) dan abu Incienator untuk proses pemisahan antara inti dengan cangkang.

Inti dan cangkang di dalam Claybath akan terpisahkan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Inti sawit memiliki berat jenis ± 1,133 sedangkan cangkang memiliki berat jenis ± 1,280 ( berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan ). Maka untuk memisahkan kedua material tersebut di butuhkan larutan dengan berat jenis antara 1,15 - 1,20 dimana inti akan mengapung dipermukaan claybath sedangkan cangkang dapat mengendap dan keluar melalui bagian bawah bak Claybath.

Berat jenis larutan claybath perlu dilakukan kontrol setiap saat, karena berat jenis larutan tersebut dapat berubah-ubah akibat pertambahan zat tersuspensi yang berasal dari debu dan pecahan biji. Sehingga berat jenis larutan menjadi tidak sesuai lagi.

Berat jenis larutan claybath yang baik adalah dimana inti dapat mengapung dipermukaan bak claybath dan akan keluar dari talang pengeluaran di bagian atas bak yang selanjutnya akan masuk ke Vibrating screen. Sedangkan cangkang akan bergerak turun ke dasar bak dan akan keluar melalui corong pengeluaran dari bagian bawah bak, selanjutnya akan masuk ke Vibrating screen.

Claybath terdiri dari Clay Solution Tank, Conical Separation Tank,  Pompa Claybath dan Vibrating Screen.

i.         Clay solution tank merupakan bak untuk tempat pencampuran air larutan  dengan Calcium Carbonat ( CaCo3 ) dan abu Incienator.
Data-data teknik Clay Solution Tank :
-          Terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dan pada bagian atas diperkuat dengan besi UNP 100
-          Dilengkapi dengan pipa drain berdiameter 100 mm dan kerangan di bagian dasar tangki
-          Dilengkapi dengan Stirrer yang berfungsi sebagai pengaduk larutan dengan penggerak pengaduk dari 5 Hp geared motor
ii.       Conical Separation Tank adalah bak tempat pemisahan antara inti dengan cangkang dengan menggunakan larutan Claybath. Conical Separation Tank terletak di bagian atas Clay Solution Tank.
Data-data teknik Conical Separation Tank :
-          Terbuat dari besi pelat setebal 3 mm dan bagian atas tangki diperkuat dengan besi pelat 40mm x 4 mm
-          Tangki dipasang di atas Clay Solution Tank yang disokong dengan 4 buah tiang dari besi UNP dan dilengkapi dengan corong pengeluaran inti ke Vibrating Screen
-          Pada bagian bawah dilengkapi dengan pipa diameter 100 mm bentuk siphon untuk pengeluaran cangkang ke Vibrating Screen.
iii.     Pompa
Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan Claybath yang telah dicampur di Clay solution tank menuju ke Conical separation tank yang berada di atasnya.
Data-data teknik Pompa :
-       Tipe                : Centrifugal
-       Kapasitas      : 20 cu. m/jam
-       Total head    : 10 m
-       Impeller         : basi tuang
-       Poros              : steel
-       Penggerak     : 5,5 Hp Elektromotor melalui pulley dan belt

4.       Vibrating screen merupakan ayakan getar yang berfungsi untuk menerima serta membersihkan inti dan cangkang setelah melalui proses pemisahan di dalam Conical separation tank.

Data-data teknik Vibrating screen :
-          Luas saringan ( screen ) 1,7 m2 terbuat dari stainless steel 8 mesh x 2,5 mm diameter
-          Frame terbuat dari UNP 100 dan dinding dari pelat setebal 5 mm
-          Saringan terbagi menjadi dua bagian dibatasi oleh pelat masing-masing untuk inti dan cangkang
-          Dilengkapi dengan per ( spring coil ) dipasang pada setiap  pinggir untuk menghindari getaran pada tiang penyangga
-          Dilengkapi dengan corong pengeluaran untuk inti dan cangkang
-          Digerakkan oleh 3Hp 1500 rpm elektromotor melalui pulley dan belt .


5.       Pengeringan dan Pengiriman inti

a.       Wet kernel Conveyor
Inti yang telah melalui proses pemisahan antara inti dan cangkang selanjutnya akan dihantar dengan Wet kernel conveyor dan selanjutnya akan dibawa menuju ke Kernel silo. Wet kernel conveyor adalah konveyor inti dengan tipe ulir yang berfungsi untuk menghantar inti yang telah melalui proses pemisahan cangkang dan inti dari tromol inti dan claybath menuju ke wet kernel elevator.

                Data-data teknik Wet kernel conveyor :
-          Diameter talang 350 mm dengan panjang 8000 mm
-          Talang terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dilengkapi dengan pelat aus setebal 6 mm
-          Daun ulir terbuat dari besi pelat setebal 6 mm yang dilaskan pada poros pipa steam sch 80 berdiameter 60 mm yang berputar pada bearing
-          Terdapat corong pengeluaran ke Wet kernel elevator
-          Digerakkan oleh geared motor yang dikoppelkan langsung
Elektromotor                : Sumitomo, Induction motor,  2,2 kW; 50 hz; 1430 rpm
        Gearbox                        : Sumitomo, Cyclo Drive,  Gear ratio 29; input 2,2 kW; 1500 r

b.     Wet kernel elevator
Wet kernel elevator adalah timba inti yang berfungsi untuk menghantar / mengangkat inti dari wet kernel conveyor menuju ke kernel distribution conveyor yang akan masuk ke kernel silo.

Data-data teknik wet kernel elevator :
-          Timba adalah model rantai tunggal
-          Satu jalur rantai model solid pin dengan pitch 4”
-          Timba terbuat dari pelat besi setebal 3 mm
-          Terdapat penegang rantai dipasang dibagian bawah elevator
-          Digerakkan oleh 3 Hp geared motor melalui sproket dan rantai
                Elektromotor                : Sumitomo, Induction motor  2,2 kW; 50 hz; 1430 rpm
Gearbox                        : Sumitomo, Cyclo Drive  Gear ratio 43; input 2,2 kW; 1500 rpm

c.     Kernel distribution conveyor
        Kernel distribution conveyor adalah adalah konveyor distribusi inti dengan tipe ulir yang berfungsi untuk menghantar inti dari timba inti ( Wet kernel elevator) dan membawa ketiga kernel silo.
Data-data teknik kernel silo :
-       Diameter talang 350 mm dengan panjang 12000 mm
-          Talang terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dilengkapi dengan pelat aus setebal 6 mm
-          Daun ulir terbuat dari pelat besi setebal 6 mm yang dilaskan pada poros pipa steam sch 80 berdiameter 60 mm yang berputar pada bearing
-          Dilengkapi dengan corong pengeluaran ke masing-masing silo
-          Digerakkan oleh geared motor yang dikoppelkan langsung
Elektromotor               : Sumitomo, Induction motor 2,2 kW; 50 hz; 1430 rpm
Gearbox                        : Sumitomo, Cyclo Drive  Gear ratio 29; input 2,2 kW; 1500 rpm
j.         Kernel silo
Kernel silo merupakan tempat penampungan inti dan sebagai tempat pengeringan inti, Sehingga kadar air yang terkandung dalam inti dapat dikurangi. Kadar air yang terdapat pada inti dapat menyebabkan penurunan mutu inti sehingga kadar air tersebut harus dikurangi dengan cara pengeringan di dalam kernel silo.

Kernel silo berbentuk silender yang dilengkapi dengan heater sebagai pemanas yang menghembuskan uap panas ke dalam kernel silo melalui pipa yang terdapat di tengah silinder dan disebarkan ke seluruh dinding silo.
                Data-data teknik kernel silo :
-          Terdapat 3 ( tiga ) unit kernel silo dengan masing-masing berkapasitas 50 m3.
-          dinding terbuat dari besi pelat setebal 5 mm dan diperkuat dengan besi propil siku.
-          bagian bawah berbentuk kerucut dan dilengkapi dengan pintu pengeluaran lengkap dengan pintu sorong yang terbuat dari besi pelat setebal 3 mm.
-          Pada bagian sisi dilengkapi dengan lubang Ventilasi.
-          Terdapat satu buah kipas di masing-masing silo yang berfungsi untuk menghembuskan udara yang akan melalui Heater sehingga dihasilkan uap panas.
-          Kipas dengan tipe centrifugal dengan kapasitas 20000 m3 udara per jam dengan 150 mm wg pada putaran kipas 1350 rpm.

k.       Dry kernel conveyor
Kernel yang telah dikeringkan di dalam nut silo selanjutnya akan masuk dan dihantar dengan Dry kernel conveyor. Dry kernel conveyor adalah konveyor dengan posisi horizontal tipe Scraper bottom deck yang berfungsi untuk menghantar inti yang telah dikeringakn menuju ke Bulk silo di unit KCP untuk diolah lebih lanjut sehingga dihasilkan CPKO.

Data-data teknik Dry kernel conveyor :
-          kapasitas 5 ton inti per jam
-          Scraper terbuat dari besi siku 60 x 60 x 6 mm
-          Panjang konveyor 30000 mm dengan lebar 650 mm
-          Talang terbuat dari besi pelat setebal 3 mm
-          Terdapat dua jalur rantai pitch 4 “
-          Dilengkapi denagn corong pengeluaran
-          Digerakkan oleh geared motor melalui sproket dan rantai
Elektromotor                : Sumitomo, Induction motor  3,7 kW; 50 hz; 1430 rpm
Gearbox                        : Sumitomo, Cyclo Drive  Gear ratio 29; input 3,7 kW; 1500 rpm


  
PERCOBAAN

1.       Grading Nut

Prosedur percobaan
Sample diambil dari ujung pengeluaran Polishing drum sebanyak ± 1 kg. Pengambilan sample dilakukan sebanyak empat kali setiap 2 jam, kemudian seluruh sample dikompositkan dan diambil sample analisa dengan metode quarter. Parameter yang diamati adalah ukuran diameter dari nut dan persentase antara nut dari jenis buah Dura dan jenis buah Tenera.

Hari I 

No
Diameter
( mm )
Jumlah Nut
( Butir )
Persentase
( % )
Berat total Nut  ( gram )
Berat rata-rata
 ( gram )
1
9 < d ≤ 10
6
1,7
4,08
0,68
2
10 < d ≤ 11
12
3,38
12,65
1,05
3
11 < d ≤ 12
31
8,7
38,93
1,25
4
12 < d ≤ 13
40
11,3
58,43
1,46
5
13 < d ≤ 14
45
12,7
77,25
1,71
6
14 < d ≤ 15
34
9,6
71,26
2,09
7
15 < d ≤ 16
30
8,4
78,03
2,60
8
16 < d ≤ 17
48
13,5
154,24
3,21
9
17 < d ≤ 18
32
9,01
112,03
3,50
10
18 < d ≤ 19
24
6,7
89,05
3,71
11
19 < d ≤ 20
11
3,1
43,10
3,91
12
20 < d ≤ 21
21
5,9
103,21
4,90
13
21 < d ≤ 22
10
2,8
59,26
5,93
14
22 < d ≤ 23
8
2,2
69,33
8,60
15
23 < d
3
0,8
34,65
11,55

Total
355

1005,5

       
                        Persentase jenis buah Dura               : 198/355 x 100 % = 55,77 %
                        Persentase jenis buah Tenera            : 157/355 x 100 % = 44,23 %


Hari  II  

No
Diameter
( mm )
Jumlah Nut
( Butir )
Persentase
( % )
Berat total Nut  ( gram )
Berat rata-rata
 ( gram )
1
9 < d ≤ 10
15
3,66
9,34
0,62
2
10 < d ≤ 11
30
7,32
27,66
0,92
3
11 < d ≤ 12
42
10,24
51,94
1,24
4
12 < d ≤ 13
44
10,73
61,14
1,39
5
13 < d ≤ 14
51
12,44
88,47
1,73
6
14 < d ≤ 15
53
12,93
111,05
2,09
7
15 < d ≤ 16
42
10,24
107,24
2,55
8
16 < d ≤ 17
34
8,29
100,25
2,95
9
17 < d ≤ 18
35
8,54
116,35
3,32
10
18 < d ≤ 19
17
4,15
62,11
3,65
11
19 < d ≤ 20
15
3,66
67,70
4,51
12
20 < d ≤ 21
12
2,93
68,26
5,69
13
21 < d ≤ 22
7
1,71
35,84
5,12
14
22 < d ≤ 23
9
2,19
53,82
5,98
15
23 < d
4
0,97
35,52
8,88


410

996,69


                        Persentase jenis buah Dura     :  105/410 x 100 % = 25,61 %
                        Persentase jenis buah Tenera  :  305/410 x 100 % = 74,4 %


Hari  III 

No
Diameter
( mm )
Jumlah Nut
( Butir )
Persentase
( % )
Berat total Nut  ( gram )
Berat rata-rata
 ( gram )
1
9 < d ≤ 10
21
5,29
15,84
0,75
2
10 < d ≤ 11
41
10,33
46,05
1,12
3
11 < d ≤ 12
37
9,32
51,85
1,40
4
12 < d ≤ 13
43
10,83
69,41
1,61
5
13 < d ≤ 14
45
11,33
84,55
1,88
6
14 < d ≤ 15
25
6,30
56,53
2,26
7
15 < d ≤ 16
48
12,09
135,83
2,83
8
16 < d ≤ 17
42
10,58
139,22
3,31
9
17 < d ≤ 18
25
6,30
100,35
4,01
10
18 < d ≤ 19
18
4,53
78,26
4,35
11
19 < d ≤ 20
19
4,78
90,32
4,75
12
20 < d ≤ 21
18
4,53
89,70
4,98
13
21 < d ≤ 22
7
1,76
43,24
6,18
14
22 < d ≤ 23
5
1,26
33,05
6,61
15
23 < d
3
0,75
26,96
8,99

total
397

1061,16


                        Persentase jenis buah Dura               :  137/397 x 100 % = 34,51 %
                        Persentase jenis buah Tenera            :  260/397 x 100 % = 65,49 %

2.       Berat jenis material dan larutan Claybath

Berat sample
Kernel                    =  73,65 gram
Cangkang             =  43,74 gram
Broken nut            =  26,69 gram

Volume
Kernel                    =  65 ml
Cangkang             =  34,2 ml
Broken nut            = 22,5 ml

                                Berat jenis massa adalah  :
                                                Kernel                    = 1,13   g/ml
                                                Cangkang             = 1,28  g/ml
                                                Broken nut            = 1,19  g/ml
Jadi berat jenis larutan yang sesuai agar inti dan cangkang dapat terpisahkan  dengan baik adalah  antara 1,15 sampai dengan 1,26.  Pada berat jenis larutan tersebut inti akan mengapung pada larutan claybath sedangkan cangkang akan tenggelam ke dasar bak claybath, sehingga akan dihasilkan inti yang bersih dengan kadar kotoran yang rendah dan kernel losses pada cangkang akan berkurang.
Pada pengambilan sample yang dilakukan di lapangan  pada hari Rabu tanggal 25 Agustus 2005 dan Kamis 26 Agustus 2005 , berat jenis larutan claybath yang ada berkisar antara 1,14 sampai 1,17.
               
3.       Perhitungan putaran mesin

Putaran Polishing Drum:

                                Diketahui :            n= Putaran electromotor = 1455 rpm
                                                                i    = Gear ratio  = 29,94
                                                                d= Diameter pulley Elektromotor = 44  cm
                                                                d= Diameter pulley Drum = 130 cm             

                                maka :   n2 =   48,597 rpm

                                          n drum =  (48.597 x 440) / 130
                                                     =   16,45 rpm

                                Jadi putaran Polishing drum adalah 16,45 rpm

                        Putaran Ripple mill:

                                Ripple mill no 1 :                 n1 = 1450 rpm
                                                                                d1 = 6”
                                                                                d2 = 8”
                                                                Jadi  :     n2 = (1450 x 6)/8
                                                                                     = 1087,5  rpm

                                Ripple mill no 2 :                 n1 = 1455 rpm
                                                                                d1 = 6”
                                                                                d2 = 8”
                                                                Jadi  :      n2 = (1455 x 6)/8
                                                                                      = 1091,25  rpm

                                Ripple mill no 3 :                 n1 = 1450 rpm
                                                                                d1 = 6”
                                                                                d2 = 9”
                                                                Jadi  :     n2 = (1450 x 6)/ 9
                                                                                     = 966,67  rpm



KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

1.       Proses pengolahan nut menjadi inti kelapa sawit melalui beberapa tahap pengolahan yaitu :
·         Pemisahan nut dengan fibre press
·         Pemecahan nut
·         Pemisahan antara inti dan cangkangnya
·         Pengeringan inti dan pengiriman inti
2.       Pengaturan umpan ripple mill akan berpengaruh pada kadar kotoran yang terdapat pada inti yang akan masuk ke kernel silo. Apabila umpan yang masuk ke ripple mill terlalu banyak, maka akan banyak terdapat nut pecah (broken nut) dimana inti belum lepas dari cangkangnya.
  1. Untuk mengurangi kernel losses pada fibre cyclone dan separating system dapat dilakukan dengan cara merubah setelan luasan penampang melintang pada kolom system yang akan merubah kekuatan isap / pengangkatan dari pneumatic tersebut.
Saran – saran:
1.       Berat jenis larutan claybath harus selalu dikontrol agar inti dan cangkang dapat terpisahkan dengan baik, sehingga kernel losses dan kadar kotoran pada inti dapat di kurangi.

2.  Bagian dalam tiap-tiap siklon dan ducting sebaiknya rutin dilaksanakan kebersihan dan pemeriksaan, agar menghindari sumbat yang dapat mengahambat jalannya proses.